Sukses

Anggota Brimob Diserang Kelompok Tak Dikenal di Lenteng Agung

Tidak menutup kemungkinan pelaku merupakan bagian dari komplotan begal yang biasa beraksi tengah malam di jalan yang sepi.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anggota Brimob menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan kelompok tidak dikenal di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Bharatu Hanif, personel Detasemen C Satuan I Gegana, Brimob Kelapa Dua, Depok, mengalami luka tusuk di bagian punggung.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, penganiayaan itu terjadi pada Sabtu, 27 Mei 2017 dini hari. Lokasinya tidak jauh dari jembatan penyeberangan yang ada di samping Stasiun Tanjung Barat mengarah ke Pasar Minggu.

"Kami masih melakukan penyelidikan. Kami sedang melakukan olah TKP, kami sudah memeriksa beberapa saksi," tutur Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2017).

Menurut dia, sekelompok orang yang tidak dikenal itu bisa dari berbagai latar belakang. Tidak menutup kemungkinan mereka bagian dari komplotan begal yang biasa beraksi tengah malam di lokasi jalan yang sepi.

"Makanya sedang kami dalami. Sedang kami lakukan pemeriksaan yang lain, berkaitan dengan itu. Setelah kami tangkap pelakunya, baru kita tahu (begal atau bukan)," jelas dia.

Usai kejadian pengeroyokan itu, Bharatu Hanif langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Jakarta Medical Center, Jakarta Selatan. Dia mendapatkan penanganan medis jahitan di luka tusuk yang dideritanya.

"Sudah baik ya (kondisinya). Kemarin ada beberapa jahitan yang sudah kami lakukan bersama tim medis agar cepat sembu‎h," jelas Argo.

Yang jelas, pihaknya belum menemukan keterkaitan penyerangan anggota Brimob di Lenteng Agung dengan aksi terorisme. Namun, penyidik tetap akan mendalami setiap kemungkinan yang ada.

"Belum kami temukan itu (indikasi serangan teroris)," tutur Argo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.