Sukses

Lampion Hiasi Langit Borobudur Didatangkan dari Thailand

Belum ada kertas produksi dalam negeri untuk kertas lampion.

Liputan6.com, Magelang - Sebanyak 2.000 lampion diterbangkan untuk memperingati Tri Suci Waisak 2561 BE/2017 di Candi Borobudur Rabu malam, 10 Mei 2017. Lampion yang dilepas ribuan peserta itu didatangkan langsung dari luar negeri.

Pantauan Liputan6.com, pelepasan lampion di Candi Borobudur dipusatkan di Taman ‎Aksobhya di sebelah tenggara Candi Borobudur. Ribuan peserta mengantre untuk bisa masuk ke lokasi pelepasan lampion.

Prosesi pelepasan lampion ditandai dengan penerbangan lampion yang dilakukan para bhiksu di panggung utama Taman Aksobhya. Selang beberapa menit kemudian, giliran peserta umum yang menerbangkan lampion ke atas.

Sorotan api sumbu yang dinyalakan peserta menyebabkan lampion mengeluarkan cahaya pendar. Tak pelak, cahaya lampion yang jumlahnya mencapai sekitar 200 dalam satu sesi penerbangan itu membuat pemandangan kawasan Candi kian elok.

Lampion yang terlihat cukup sederhana itu didatangkan langsung dari Thailand untuk setiap kali prosesi Waisak di Candi Borobudur. Dipilihnya Thailand karena negara ini warganya mayoritas beragama Buddha dan lekat dengan tradisi pelepasan lampion.

"Kita membeli lampion yang diterbangkan di sini dari Thailand. Kita mendatangkan dari sana untuk prosesi memperingati Tri Suci Waisak ini," kata Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Hartati Moerdaya di Candi Borobudur, Rabu malam, 10 Mei 2017.

Menurut dia, bahan lampion yang didatangkan dari Thailand yaitu kertas kualitasnya cukup bagus. Kertas yang digunakan untuk membuat lampion juga tahan api sehingga tidak mudah terbakar dan bocor saat diterbangkan ke langit.‎

"Di sini enggak ada pabriknya yang bikin kertasnya itu. Kertasnya itu tahan panas, tidak terbakar, dan tidak bocor sehingga bisa terbang," tutur Hartati.

Sedangkan terkait kertas lampion yang diproduksi di dalam negeri, Hartati mengaku belum ada yang memproduksi khusus untuk kertas lampion. Kertas yang ada di pasar dalam negeri dinilainya mudah terbakar.

"Kalau di sini tidak dikhususkan untuk bahan pembuat lampion jadi mudah meleleh. Itu bahaya jika diterbangkan nanti, kalau jatuh di atas rumah bisa kebakaran," kata dia.

Dalam perasayaan Waisak, pihak panitia menyediakan 10 ribu lampion. Hanya saja yang dilepas sekitar 2.000 lampion.

"Setiap kali Waisak kita sediakan 10 ribu lampion, tetapi tidak dihabiskan semua. Tahun lalu disediakan 10 ribu lampion yang dilepas sekitar 5.000 lampion. Tahun ini juga begitu, dari 10 ribu lampion yang dilepas hanya 2.000 lampion" ujar Hartati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini