Sukses

Diduga Penculik, Wanita Muda di Bekasi Nyaris Ditelanjangi

Perempuan tak diketahui identitasnya tersebut, dihakimi massa karena dicurigai sebagai penculik anak oleh warga setempat.

Liputan6.com, Bekasi - Seorang ibu muda jadi bulan-bulanan warga Kampung Pintu Air, RT 7/7, Harapan Mulya, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin kemarin.

Perempuan tak diketahui identitasnya tersebut, dihakimi massa karena dicurigai sebagai penculik anak oleh warga setempat. Bahkan, ia nyaris ditelanjangi warga.

Peristiwa ini, bermula dari kecurigaan warga yang melihat pelaku berkeliaran di kampung mereka. Di salah satu halaman rumah warga, pelaku yang mengenakan jilbab itu, lalu mendekati seorang bocah perempuan yang tengah asik bermain.

Ia kemudian membujuk korban untuk ikut bersama dirinya. Korban yang diketahui berinisial RZ (4), anak pasangan Hendrik dan Sri itupun sempat diberikan uang Rp 2 ribu dan sejumlah makanan oleh pelaku.

Aksi pelaku rupanya diketahui oleh warga. Ia juga sempat berusaha kabur, saat warga menanyakan maksud pelaku membawa korban tersebut.

Namun saat hendak membawa korban, aksi pelaku diketahui oleh warga. Pelaku berdalih jika korban adalah anak kandungnya.

"Warga yang curiga dengan tingkah pelaku, langsung menghampirinya. Saat ditanya, ia bilang bocah itu adalah anaknya. Lah, kita kagak percayalah, kan orang tuanya kita kenal, orang sini juga," kata Zainudin, saksi mata, di lokasi, Senin 1 Mei 2017.

Mendapati itu, warga spontan berteriak ada penculik anak. Sehingga, warga pun ramai-ramai mengepung perempuan berusia 30 tahun tersebut.

"Pas ditanyain, eh dia malah panik dan berusaha kabur. Ya, akhirnya diteriaki warga," jelas dia.

Pelaku terpaksa diamankan di kantor RW setempat. Kabar adanya pelaku penculikan anak itu kemudian cepat menyebar. Ratusan warga yang geram kemudian mendatangi tempat pelaku diamankan.

"Telanjangin, telanjangin aja tuh orang. Buka, buka tuh jilbabnya," teriak warga bersahutan.

Beruntung, Babinkamtibmas Polsek Medan Satria segera ke lokasi sehingga nyawa pelaku bisa tertolong. Namun, proses evakuasi membutuhkan waktu selama kurang lebih 3 jam.

Sedangkan pelaku hanya bisa menangis dan berlindung di pelukan seorang anggota kepolisian. Ia tak hentinya, memohon ampun kepada warga.

Sedangkan itu, petugas juga terpaksa meminta bantuan dari Polres Metro Bekasi Kota, karena banyaknya massa yang mencoba menghalang-halangi. Bahkan, Jalan Raya Pangeran Jayakarta, akses menuju lokasi, mengalami kemacetan panjang hingga 1 kilometer.

Pihak kepolisian pun belum bisa memberikan keterangan resmi. Sebab, petugas lebih memprioritaskan keselamatan terduga penculik anak itu dari amukan massa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.