Sukses

Ojek Online dan Sopir Angkot Bogor Bentrok, Penumpang Terlantar

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, aksi mogok sopir angkot di Kabupaten Bogor berimbas hingga Kota Bogor.

Liputan6.com, Bogor - a Ratusan sopir angkot di Bogor hingga Senin malam masih melakukan mogok beroperasi. Akibat aksi tersebut, terjadi penumpukan penumpang di beberapa lokasi.

Di antaranya di kawasan Bogor Trade Mal, seputar Stasiun Bogor, simpang Tol Bogor Ring Road, dan Giant Yasmin.

Pantauan Liputan6.com pada pukul 22.30 WIB, masih terlihat banyak calon penumpang sedang menunggu angkutan umum.

Bahkan, ada yang sudah lebih dua jam menunggu angkot, namun tak kunjung tiba. Armada dari Pemkot Bogor maupun kepolisian pun tak nampak, meski sebelumnya mereka menyatakan akan menyiapkan.

"Dari tadi nungguin enggak ada angkot yang lewat. Tadi siang sih masih ada," ujar Rusmini, karyawan swasta di kawasan Nanggewer, Cibinong, saat ditemui di Simpang Tol Bogor Ring Road, Senin malam (20/3/2018).

Tak hanya Rusmini, nasib sama pun dialami Fadila. Meski ia sudah menunggu satu jam di halte Paledang, namun tidak ada satupun angkot yang melintas.

"Katanya yang demo cuma angkot kabupaten saja. Tapi ternyata angkot di kota juga," kata warga Sindangbarang Jero ini.

Dia sempat ingin menggunakan ojek online, tetapi banyak driver yang tidak beroperasi.

"Tadi lihat di GPS ada driver yang aktif, tapi permintaan saya ditolak terus," ujar dia.

Fadila dan penumpang lainnya terpaksa menggunakan jasa ojek konvensional. Beberapa penumpang lainnya memilih meminta dijemput keluarganya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, aksi mogok sopir angkot di Kabupaten Bogor berimbas hingga Kota Bogor.

"Angkot dari kota tidak bisa masuk ke wilayah kabupaten, karena dihadang oleh mereka. Akhirnya angkot dari kota tidak ada yang mau sampai ke kabupaten," kata dia.

Meski demikian, sejak Senin sore, Bima mengklaim telah mengerahkan seluruh armada untuk mengangkut penumpang yang terlantar.

"Kendaraan Satpol PP, polisi sampai bus dari Kementerian Kehutanan kami kerahkan untuk mengangkut penumpang," Bima menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini