Sukses

Anak SD di Bogor Ketahuan Guru Hisap Rokok Elektrik

Anak SD di Bogor ini membeli rokok elektrik alias vape di warung dekat sekolahnya seharga Rp 60 ribu.

Liputan6.com, Bogor - Rokok elektrik atau vape tak hanya digandrungi kalangan dewasa, tetapi rokok tanpa tembakau ini juga mulai diminati anak-anak SD. Salah satunya anak-anak SD di Bogor, Jawa Barat.

Seorang guru SD di kawasan Kampus Dalam, Desa Babakan, Kecamatan Dramaga memergoki tiga orang siswa sedang memasukkan rokok berbentuk pulpen ini ke dalam tas mereka.

"Saya langsung menyita rokok elektrik itu dari tangan mereka," kata salah seorang guru yang enggan disebut namanya.

Adanya temuan ini, pihak sekolah langsung melakukan pemeriksaan tas milik siswa SD lainnya. Hasilnya, ditemukan kembali rokok elektrik bentuk pena di dalam tas milik salah seorang siswa yang masih di bawah umur ini.

"Temuan ini langsung kami laporkan ke orangtua mereka," ujar guru tersebut.

Arni Rohayani, salah satu orangtua murid SD ini juga mengaku memergoki anaknya sedang mengisi ulang baterai rokok elektrik, Senin kemarin.

Kepada ibunya, pelajar kelas VI SD ini mengaku bahwa rokok elektrik dibelinya di warung tak jauh dari tempatnya menimba ilmu. Satu buah rokok elektrik berbentuk pulpen ini dibelinya seharga Rp 60 ribu.

"Langsung saya patahin dan dibuang ke sungai," ujar warga Bubulak Bogor ini.

Anak pertama dari dua bersaudara ini juga mengaku tak sedikit teman-teman di sekolahnya yang memiliki rokok elektrik tersebut. Alasannya, selain bentuknya menarik, rasanya pun seperti permen.

"Kata anak saya sih yang punya rokok elektrik lebih dari 10 orang," ujar Arni.

Sementara itu, Camat Dramaga Baehaki membenarkan ada guru SD yang menemukan siswanya tengah menghisap rokok elektrik.

"Ini tentu jadi perhatian serius buat kami karena rokok elektrik sudah merambah anak di bawah umur," ucap dia.

Baehaki berjanji secepatnya akan melakukan razia warung-warung yang ada di sekitar sekolah dan meminta seluruh sekolah di Dramaga rutin memeriksa isi tas siswanya.

Tak hanya itu, dirinya juga akan melaporkan temuan ini kepada pihak kepolisian untuk segera menyelidikinya.

"Kalau terbukti menjual rokok elektrik (untuk anak-anak) ya tempat usaha mereka kita tutup. Aturannya kan ga boleh jual deket sekolahan," tegas Baehaki.

Seperti diketahui, rokok elektrik atau vape ini menjadi alternatif penghisap rokok tembakau. Alasannya, rokok jenis ini lebih ramah lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini