Sukses

Jembatan Ciparigi Bogor Terancam Ambruk Akibat Longsor

Jika tidak segera ditangani, longsor akan meluas dan meruntuhkan jembatan yang terletak di perbatasan Kota dengan Kabupaten Bogor itu.

Liputan6.com, Bogor - Tebing atau talud di jembatan Ciparigi, Jalan Raya Bogor-Jakarta, Kota Bogor, longsor pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Longsor itu juga mengancam rumah toko (ruko) dan jembatan penghubung antara Bogor dengan Jakarta.

Tak hanya itu, longsor turap setinggi 15 meter ini menyebabkan akses menuju Perumahan Puri Cibuluh ambles dan nyaris merusak jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN).

Darma, warga Perumahan Puri Cibuluh mengatakan, sebenarnya jalan dan talud tersebut sudah retak sejak beberapa pekan lalu. Namun, saat diguyur hujan deras pagi tadi, talud ambrol.

"Untungnya waktu kejadian tidak ada kendaraan atau orang yang melintas," kata dia ditemui di lokasi, Selasa (21/2/2017).

Jayadi, warga sekitar mengatakan, jika tidak segera ditangani longsor akan meluas dan meruntuhkan jembatan yang terletak di perbatasan Kota dengan Kabupaten Bogor itu.

Terlebih, di sekitar jembatan tanahnya sudah berongga karena terbawa air dari drainase yang rusak akibat dampak dari galian pipa gas dan kabel listrik.

"Di ujung jembatan, dalamnya sudah berongga karena tergerus air. Kalau dibiarkan jembatan juga bisa ambruk," kata Jayadi.

Saat ini, petugas dari PGN sudah memasang garis polisi di sekitar lokasi longsor. Namun demikian, saat dikonfirmasi tak ada satu pun dari pihak PGN yang mau dimintai keterangan.

Beberapa petugas dari PGN nampak sibuk mondar mandir dan memfoto pipa jaringan yang berada di lokasi longsor.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada instansi terkait.

"Sejak menerima informasi longsor petugas dari BPBD sudah ke lapangan untuk kemudian melaporkannya ke masing-masing dinas," kata dia.

Terkait jembatan Ciparigi terancam ambruk akibat tak berfungsinya drainase, pihaknya mengaku akan melaporkan hal ini kepada Wali Kota Bogor dan Kementerian Pekerjaan Umum.

"Tugas kami hanya selamatkan jiwa, aset, dan stabilkan situasi," ujar Ganjar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.