Sukses

Kereta Gantung Terpanjang di Dunia Dibangun di TN Gede Pangrango

Rute sky line itu nantinya akan menghubungkan kawasan Bodogol di Desa Watesjaya, Cigombong, Kabupaten Bogor, dengan Cibodas.

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) bakal membangun proyek megah berupa kereta gantung (sky line) di kawasan Gunung Gede Pangrango.

Pembangunan sky line itu diklaim akan menjadi salah satu kereta gantung terpanjang di dunia, yaitu 30 kilometer yang melintasi kawasan hutan taman nasional.

Rute perjalanan sky line itu nantinya akan menghubungkan kawasan Bodogol di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, dengan Cibodas, Cianjur.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Suyatno Sukandar, mengatakan, rencana pembangunan kereta gantung sudah melewati tahap pengkajian.

Menurutnya, kajian kelayakan atau feasibility study (FS) pembangunan kereta gantung telah dilakukan sejak 2003, mulai dari Lembah Suryakencana (Gunung Gede) hingga Cibodas, Cianjur. Kemudian dilanjutkan hingga ke kawasan Bodogol, Cigombong, Kabupaten Bogor.

Dalam kajian itu, ucap Suyatno, meliputi kondisi kontur tanah, sumber mata air, bahkan ketinggian pohon yang ada di kawasan taman nasional.

"Tahapan pengkajian proyek sudah kita lakukan. Semuanya sudah bisa dilakukan serta aman jika proyek ini dibangun," ungkap Suyatno di Bogor, Rabu (28/12/2016).

Suyatno mengklaim proyek tersebut bakal menjadi satu-satunya objek wisata termegah di Indonesia, bahkan sky line terpanjang di dunia.

"Sky line paling panjang saat ini hanya 15 kilometer. Di Australia saya pernah naik (sky line) durasinya hanya 10 menit. Rencana yang akan kita bangun panjangnya 30 kilometer. Ini yang terpanjang di dunia," ucap Suyatno.

Sky line yang akan dibangun waktu tempuhnya sekitar 1 jam dengan membelah kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Apabila pembangunan terwujud, dipastikan akan menambah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Mereka juga dapat berwisata sambil menikmati keanekaragaman hayati dan cagar alam yang ada di sana.

"Ini juga untuk mencegah dan tidak merusak ekosistem. Karena wisatawan dapat melihat pemandangan puncak Gunung Gede Pangrango dari atas menggunakan kereta gantung," Suyatno menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.