Sukses

Kagetnya Warga Jatiluhur Mendengar Tembakan Anggota Densus 88

Dua dari empat terduga teroris yang digerebek Densus 88 Antiteror tersebut sempat mancing bersama warga sekitar pada Sabtu malam.

Liputan6.com, Purwakarta - Sejumlah warga Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengaku kaget mendengar suara tembakan dalam aksi penggerebekan empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Minggu kemarin.

"Saat itu saya lagi duduk-duduk di warung, terdengar beberapa kali suara tembakan," kata Gugun, seorang warga setempat di Purwakarta seperti dikutip dari Antara, Senin (26/12/2016).

Padahal, menurut dia, dua dari empat orang terduga teroris yang digerebek petugas Densus 88 Antiteror tersebut sempat mancing bersama warga sekitar pada Sabtu malam.

Warga tidak mengetahui secara pasti sejak kapan keempat terduga teroris itu mengontrak di daerah Jatiluhur tersebut.

"Tapi ada dua orang yang datang untuk mancing di Waduk Jatiluhur semalam (Sabtu) malam," kata Gugun.

Bersembunyi di Jatiluhur

Sementara itu, dalam penggerebekan kemarin, dua terduga teroris di antaranya ditangkap dan dua lainnya ditembak karena berusaha melawan saat akan ditangkap.

Informasi yang berhasil dihimpun dari pihak kepolisian setempat, lokasi penggerebekan terjadi di daerah Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta.

Awalnya petugas menangkap dua orang terduga teroris berinisial RL dan RS, keduanya tercatat sebagai warga Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Dari keterangan dua teroris yang ditangkap itu, masih ada dua orang lainnya yang bersembunyi di kolam jaring apung Waduk Jatiluhur.

Beberapa jam kemudian, petugas Densus 88 Antiteror langsung menggerebek tempat persembunyian dua terduga teroris tersebut.

Saat itu, petugas sempat memperingati agar dua terduga teroris itu menyerahkan diri. Tapi justru keduanya melawan, sehingga terpaksa dilumpuhkan petugas.

Data kepolisian setempat, dua orang terduga teroris yang meninggal dunia berinisial AS, warga Kota Bandung dan AF, warga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.