Sukses

Peran Gus Dur Bangun NU dan Indonesia di Mata Kiai Jember

Melalui gerakan "civil society", lanjut dia, Gus Dur mampu menjadikan NU sebagai kekuatan politik dan sosial yang diperhitungkan.

Liputan6.com, Jember - Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang biasa dikenal Yenny Wahid dan tokoh Papua KH Payage akan menghadiri acara haul KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Yayasan Raudlah Darus Salam Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa 27 Desember malam.

"Kami sudah mengundang kedua tokoh tersebut untuk hadir dalam acara haul Gus Dur yang akan berlangsung bersamaan dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Yayasan Raudlah Darus Salam Sukorejo," kata Pengasuh Yayasan Raudlah Darus Salam Sukorejo KH Misbahus Salam di Jember, Kamis 22 Desember 2016.

Menurut dia, peringatan Maulid Nabi Muhammad dilaksanakan dengan harapan untuk memperoleh syafaat Rasulullah  dan juga agar kita dapat mengenang sejarah kehidupan dan perjuangan beliau, sehingga dapat kita amalkan dalam kehidupan kita sehari hari.

"Sedangkan Haul Gus Dur yang ke-7 digelar dalam rangka mengenang jasa perjuangan Gus Dur di NU dan jasanya pada negeri Indonesia ini. Gus Dur memiliki peran besar dalam mengembalikan NU ke Khittah 1926 melalui musyawarah nasional dan Muktamar NU di Kabupaten Situbondo," ucap mantan anggota DPRD Jember itu.

Ia menjelaskan rumusan Khittah NU itu telah membawa NU menjadi organisasi yang dihormati dan disegani baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Untuk itu, di saat NU kini banyak dikritik, bahkan dicaci maki akibat sikap oknum pengurus NU, maka kita harus mengingat kejayaan NU saat dipimpin oleh Gus Dur dan KH Hasyim Muzadi," ucap dia.

Melalui gerakan "civil society", lanjut dia, Gus Dur mampu menjadikan NU sebagai kekuatan politik dan sosial yang diperhitungkan oleh semua pihak, terutama pemerintah Indonesia.

"Selain itu yang perlu kita ingat bahwa Gus Dur sebagai tokoh pluralisme, namun bukan berarti Gus Dur menyatakan semua agama benar menurut Islam, tapi beliau betul betul menerapkan sikap tasamuh, toleransi bahwa kebhinekaan dalam agama, suku, budaya, bahasa adalah keniscayaan," kata dia.

Dengan demikian, lanjut dia, dalam berbangsa dan bernegara jangan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga hidup rukun dan damai menjadi tujuan dalam berinteraksi antar-sesamanya.

"Selain itu, Gus Dur telah menyelamatkan negara ini dari konflik internal dan perang saudara saat era feformasi digulirkan, sehingga beliau dipercaya rakyat untuk menjadi Presiden RI," ujar dia.

Kegiatan Haul Gus Gur dan peringatan Maulid Nabi SAW di Yayasan Raudlah Darus Salam Sukorejo akan dihadiri oleh tokoh masyarakat di Jember dan tokoh-tokoh NU di Jawa Timur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.