Sukses

TNI: Tepergok Sweeping Atribut Natal Bakal Langsung Ditangkap

Kodim Jakarta Barat bersama polisi dan elemen masyarakat terus berpatroli untuk mengantisipasi sweeping atribut Natal terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, ormas tertentu melakukan sweeping pemakaian atribut Natal di sentra bisnis. Tentara dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0503 Jakarta Barat bersama polisi dan elemen masyarakat lainnya pun terus berpatroli untuk mencari dan mengantisipasi jika masih ada sweeping tersebut.

"Apapun istilahnya, sosialisasi kah, pelaksanaan fatwa kah, tidak boleh ada ormas yang turun ke lapangan dan sweeping. Tugas TNI menjaga kerukunan umat beragama, menjaga kebinekaan yang berarti menjaga keutuhan NKRI," ujar Komandan Kodim (Dandim) 0503 Jakarta Barat Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana kepada Liputan6.com, Rabu (21/12/2016) pagi.

Dia mengingatkan sweeping atribut Natal ini tak hanya merusak kenyamanan dan ketentraman para pengunjung mal, hotel, dan sentra perdagangan. Ini juga akan mengganggu kerukunan umat beragama.

"Kalau masih bandel akan kami tangkap dan serahkan ke polisi," lanjut Wahyu.

Untuk langkah awal dari patroli ini, Kodim akan memasang spanduk ucapan selamat Natal di setiap sentra bisnis yang ada di Jakarta Barat.

"Sebagian sudah terpasang, Insya Allah besok sudah terpasang semuanya," jelas Wahyu.

Agar tak ada sentimen dan perlakuan khusus terhadap satu ormas, dia akan mengumpulkan seluruh ormas bersama pengusaha, wakil para pekerja, serta perwakilan MUI untuk mengomunikasikan hal ini.

"Kalau ada pengusaha yang memaksa karyawan muslim memakai atribut Natal saat bekerja, silakan hubungi polisi. Pengusaha seperti itu memang layak ditindak. Tapi kalau karyawannya mengaku atas pilihannya sendiri karena sadar akan masa depan perusahaannya, maka yang mengancam si karyawan berurusan dengan TNI dan aparat penegak hukum lainnya," ucap Wahyu.

Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi menegasakan pihaknya akan meminta aparat keamanan untuk melarang ormas manapun melakukan aksi sweeping.

"Sweeping oleh ormas itu bisa dianggap teror terhadap rasa aman warga khususnya pengunjung. Saya dan jajaran mendukung serta akan mengawal langkah Dandim," kata Anas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini