Sukses

Tito: Kesejahteraan Tak Merata Bisa Ganggu Kebhinekaan

Tito menjelaskan masyarakat kelas menengah cukup di Indonesia cukup besar.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan meski masalah kebhinekaan di Indonesia sudah selesai, tetapi masih dihantui masalah perbedaan yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

Dalam sebuah diskusi bertajuk 'Merangkai Indonesia Dalam Kebhinnekaan' di aula Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jalan Rawawangun Muka, Jakarta Timur, Tito menyebut bahwa masalah kebhinekaan yang hingga kini masih terjadi dipengaruhi oleh tidak ratanya kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Sampai saat ini, keadaan masyarakat Indonesia itu ibaratnya berbentuk piramida, low class berada di paling bawah dengan jumlah yang paling banyak dibanding top class dan middle class. Jadi pemerataan kesejahteraan ini bisa mengganggu," kata Tito di UNJ Jakarta, Senin 19 Desember 2016.

Dia menjelaskan saat ini di Indonesia masyarakat middle class atau kelas menengah cukup besar. Itu artinya, masih banyak bangsa Indonesia yang hidup pas-pasan.

"Sekarang kalau kita 71 tahun (merdeka), satu keprihatinan kita karena sampai sekarang demografi kita masih bentuk piramida. High class nya sangat kecil, middle class enggak besar, didominasi low class," ucap dia.

"Negara low class besar potensi pecahnya tinggi. Beberapa negara kaya Singapore, lahir tahun 1967, meskipun kecil bisa bangun ekonomi yang sejahteranya cepat," sambungnya.

Tito lalu mengimbau agar kita semua selalu mengikuti perkembangan kebhinekaan. Menurut dia, kebhinekaan haruslah terus diperbarui.

"Kita beruntung karena NKRI masih utuh. Kita tahu, Soviet pecah, Irak, dan Syiria tercerai berai. Namun, masalah kebhinekaan harus selalu diikuti perkembangannya. Kebhinekaan itu bersifat dinamis, tergantung suasana kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan bersifat statis," kata Tito.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menyebut penanganan keadilan sosial harus ditangani dengan tepat. Jika tidak, hal itu bisa mengganggu kebhinekaan.

"Ya memang, keadilan sosial adalah permasalahan klasik. Namun, jika tidak ditangani secara tepat, hal itu bisa mengganggu," Tito menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini