Sukses

Top 3: Aceh Diguncang Gempa Sebelum Beduk Subuh Berkumandang

Gempa Aceh dengan kekuatan 6,5 skala Richter itu terjadi pada Rabu pagi, 7 Desember 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh telah menembus hingga lebih dari seratus orang. Jumlah korban luka juga terus bertambah.

Gempa dengan kekuatan 6,5 Skala Richter itu terjadi pada Rabu pagi, 7 Desember 2016. Dengan pusat kedalaman sejauh 15 kilometer.

Guncangan keras sontak membuat sebagian warga Kabupaten Pidie Jaya yang masih terlelap tidur langsung berhamburan keluar rumah. Saat itu azan subuh belum berkumandang.

Berita ini paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, pada Kamis (8/12/2016).

Kabar lainnya yang tak kalah diburu perihal etnis minoritas di Myanmar, warga Rohingya.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

1. Gempa Aceh Mengguncang Subuh

Warga melintas di depan masjid yang roboh usai gempa di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/11). Selain meruntuhkan bangunan, gempa bumi berkuatan 6,4 SR ini telah menelan banyak korban jiwa. (Antara Foto / Irwansyah Putra / via REUTERS)

Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Kabupaten Pidie Jaya diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 6,5 SR. Gempa bumi tersebut terjadi pukul 05.03 WIB, dengan pusat gempa pada 5,25 LU dan 96,24 BT. Gempa tersebut terjadi di darat pada kedalaman 15 km.

Kepala BMKG Stasiun Mata Ie Eridawati mengatakan, gempa Aceh ini tergolong gempa yang guncangannya kuat, sehingga menyebabkan kerusakan bangunan dan rumah warga.

Dia menambahkan, gempa susulan masih terus berpotensi dan akan terus terjadi hingga dua hari ke depan. Apabila ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal, atau yang dikenal dengan Sesar Samalanga.

"Sesuai dengan analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi di Pidie Jaya, dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip-fault). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa adalah Sesar Samalanga yang jalurnya arah barat daya-timur laut," tutur Eridawati.

Selengkapnya...

2. Mengapa Myanmar Benci pada Rohingya?

Hijab dan Logistik untuk Muslim Rohingya

Saat ini krisis telah dialami oleh warga Rohingya. Etnis minoritas di Myanmar itu diduga telah mengalami sejumlah bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah yang secara de facto dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Pengamat hukum internasional, Melda Kamil Ariadno menilai langkah Indonesia sudah tepat untuk terus menekan pemerintah Myanmar. Sebab, perbuatan pemerintah Myanmar kepada warga Rohingnya sudah masuk dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Menurut Melda, pemerintah Myanmar hanya khawatir terhadap Rohingya yang memiliki agama yang berbeda dari mayoritas masyarakat Myanmar.

Selengkapnya...

3. Jokowi: Saya Pasti Datang ke Aceh

 Sidang kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/2/2015) pagi, membahas Pilkada serentak, Perppu perubahan UU tentang kelautan, dan tentang perumahan rakyat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan tidak mau gegabah dalam meninjau musibah gempa Aceh. Dia tidak mau kedatangannya justru mengganggu proses evakuasi dan tindakan tanggap bencana yang tengah dilakukan.

"Saya tidak ingin malah mengganggu proses evakuasi yang ada. Saya sudah perintahkan agar itu berjalan terlebih dahulu," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Meski begitu, Jokowi memastikan pemerintah tidak tinggal diam. Sejak pagi, Jokowi memerintahkan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki untuk melihat langsung ke lokasi gempa Aceh, sehingga segala hal yang dibutuhkan.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.