Sukses

Alasan Wanbin Golkar Izinkan Setnov Kembali Jadi Ketua DPR

Yorrys Raweyai menyatakan, dia dan Idrus Marham memberi argumentasi yang akhirnya membuat Ical menerima keputusan pergantian Akom.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Golkar Aburizal Bakrie atau Ical melunak soal rencana pengembalian posisi Ketua DPR Ade Komarudin atau Akom kepada Setya Novanto atau Setnov. Setelah sempat keberatan, Ical akhirnya merestui Ketua Umum Golkar itu kembali menjabat sebagai ketua DPR.

Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Golkar Yorrys Raweyai menyatakan, dirinya dan Idrus Marham (Sekjen Golkar) memberi argumentasi yang akhirnya membuat Ical menerima keputusan pergantian Akom.

"Kemarin dari pembina ada 15, DPP 12 orang. Kita beri argumentasi, kasih pandangan. Sampai kesepakatan menerima itu. Yang bicara sekjen (Idrus Marham) dan saya," ungkap Yorrys saat dihubungi di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Menurut dia, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar tidak mempermasalahkan soal Akom diganti. Namun sebagai ketua umum partai, Setnov dirasa akan sulit konsenterasi apabila merangkap jabatan. Apalagi tahun depan dianggap sebagai tahun politik, akan ada banyak pembahasan undang-undang dan berbagai situasi politik lainnya.

Ical beranggapan Ketua DPR harus fokus. DPP Golkar pun menjamin Setnov siap menjalankan tugas dengan baik karena konsolidasi internal usai adanya dualisme telah dilakukan enam bulan belakangan secara intensif.

"Saya pikir pertimbangannya obyektif. Sebagai ketum partai, konsolidasi internal total sudah enam bulan secara intensif. Masalah internal bisa dilakukan bersama struktur yang ada di DPP, bisa menunjang dia. Jadi dia (Setya Novanto) bisa lebih fokus pada DPR juga," papar Yorrys.

Diatur Bersama Ketua Harian

Yorrys menyatakan, Setnov kan tetap menjalankan tugas sebagai Ketum Golkar. Sistem pembagian tugas nantinya akan diatur bersama Ketua Harian dan petinggi di DPP lainnya.

"Pak Idrus menjelaskan soal itu (kepada Ical), saya memperkuat soal mekanisme yang sudah kita lakukan sampai pleno," kata dia.

Diakui Yorrys, Dewan Pembina dan dewan-dewan lainnya sempat kaget dengan rencana pergantian Ketua DPR yang diumumkan tanpa ada konsultasi terlebih dahulu. Namun akhirnya setelah pertemuan kemarin dan DPP memberi argumentasi, Ical yang juga merupakan mantan Ketum Golkar itu akhirnya menerima.

"Ini soal cara, yang menurut mereka itu etika. Kenapa tidak bicarakan dulu dan langsung diputuskan ke pleno. Mereka kaget. Akhirnya kita jelaskan. Proses sudah dilakukan setelah setelah putusan MK (Mahkamah Konstitusi)," terang Yorrys.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pembina (Wanbin) Partai Golkar menggelar pertemuan tertutup selama 2 jam 45 menit di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pertemuan itu menghasilkan beberapa keputusan. Satu di antaranya adalah setuju mengembalikan kursi ketua DPR dari Ade Komarudin ke tangan Setya Novanto.

"Wanbin dan DPP menyetujui Ade Komarudin akan digantikan Pak Novanto," ucap Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini