Sukses

Ketua KPI: Televisi Harus Menjadi Tuntunan

Meskipun banyak tayangan televisi sudah mengar‎ah menjadi lebih baik, penurunan indeks penilaian justru ditunjukkan oleh program berita.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengatakan, penonton televisi di Indonesia sudah mengapresiasi tayangan-tayangan yang menyuguhkan kualitas. Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan 12 perguruan tinggi di Indonesia.

"Begitu banyak fenomena yang terjadi khususnya perubahan industri dalam konten, dan ternyata apresiasi masyarakat itu sangat tinggi. Ketika ada penilaian-penilaian, bisa dilihat hari ini bahwa rating itu semakin lama dalam tanda kualitatif maupun kuantitatif sudah baik, artinya layar kaca itu memang sudah berubah," ujar Yuliandre usai pemaparan Survei Indeks Kualitas Program Siaran Periode ke-3 di Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Dia mengungkapkan, meskipun banyak tayangan televisi sudah mengar‎ah menjadi lebih baik, penurunan indeks penilaian justru ditunjukkan oleh program berita.

"Tetapi ada juga yang menjadi sorotan kasus pemberitaan, pemberitaan malah skoringnya berkurang 0,10. Jadi ini akan menjadi sebuah evaluasi khusus, tentunya di bulan Juli dan Agustus kenapa ini menjadi turun," ungkap Yuliandre.

Akan tetapi, hal berbeda justru ditunjukkan oleh program wisata budaya. Indeks penilaian tertinggi justru terjadi pada program ini dengan mendapatkan nilai 4,31.‎ Tren positif ini juga sudah terjadi pada program infotainment.

"Kita lihat bahwa cinta budaya, cinta Indonesia sudah dilihatkan dengan program wisata budaya dan (program) anak-anak yang memberikan sebuah edukasi yang baik, kemudian infotainment tidak nakal lagi dalam artian selalu membuka aib, fitnah orang lain, sekarang sudah menjadi hal yang positif," kata Yuliandre.

Dia berharap, televisi dapat menjadi independen dan berimbang dalam menyampaikan informasi. Seperti layaknya guru yang memberikan tuntunan yang mencerahkan bagi muridnya.

"Sudah selayaknya TV menjadi sebuah tuntunan di masyarakat dan itu menjadi cyber teacher, guru baru bagi masyarakat dan bisa diyakinkan keyakinan itu dengan semakin banyak orang mempercayai untuk nonton TV kembali‎," Yuliandre memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini