Sukses

Polri Butuh Waktu 12 Jam Evakuasi Anak Buah Teroris Santoso

Tepat pada Hari Pahlawan Nasional, Satgas Operasi Tinombala terlibat baku tembak dengan kelompok radikal MIT pimpinan Santoso cs.

Liputan6.com, Palu - Jenazah terduga teroris yang tertembak mati di Dusun Aerteh, Desa Saputangan, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Mautong telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Butuh waktu lebih dari 10 jam untuk mengevakuasi pria yang diduga anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Sudah dievakuasi menuju kota Palu dari TKP, butuh waktu sekitar 12 jam untuk mengevakuasi jenazah anggota teroris tersebut setelah tewas tertembak dalam adu senjata di Parigi Mautong kemarin siang," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto di Palu, Jumat (11/11/2016).

Dia menjelaskan hasil identifikasi Polri, jenazah tersebut adalah Suharyono alias Yono Sayur. "Sesuai dengan ciri-ciri bentuk wajah, rambut dan tato yang ditembak oleh Tim Alfa 29 adalah Yono," terang Hari.

Sebelumnya, tepat pada Hari Pahlawan Nasional, Satgas Operasi Tinombala terlibat baku tembak dengan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso cs di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Baku tembak itu terjadi pukul 14.50 Wita.

Pada baku tembak itu seorang terduga anggota teroris MIT tewas tertembak. Sementara, enam orang lainnya melarikan diri.

Tim Satgas Operasi Tinombala lainnya pun, yakni Tim Nanggala 03, Nanggala 07, Alfa 20, dan Alfa 07, merapat ke lokasi kejadian untuk menutup akses pelarian kelompok teroris Santoso itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini