Sukses

Harapan dan Ultimatum Keluarga Nasrudin untuk Antasari Azhar

Andi memiliki rekaman pembicaraan dirinya dengan Antasari selama di penjara. Rekaman itu akan ia bongkar jika dalam waktu tiga bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Satu kata yang dilantangkan Antasari Azhar usai keluar dari Lapas Klas I Tangerang, Banten, "Merdeka... Merdeka... Merdeka." Pekikan merdeka itu lantas disambutkan para sahabat dan pendukungnya dengan kata yang sama, "Merdeka."

Antasari Azhar divonis 18 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Februari 2010, dalam kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen pada 2009. Pada Hari Pahlawan 10 November 2016 kemarin, ia bebas bersyarat.

Antasari telah menjalani hukuman 7 tahun 6 bulan. Pada 2010, Antasari mendapat remisi 4 tahun 6 bulan.

"Jadi jika dijumlah 12 tahun. Dua pertiga dari delapan tahun," tutur Antasari yang mengenakan kemeja merah, jaket hitam, dan peci hitam.

Antasari didampingi istrinya yang mengenakan busana dan kerudung merah, Kamis 10 November 2016.

Banyak pertanyaan apakah mantan Ketua KPK itu akan kembali membongkar kasus-kasus yang menyebabkan ia mendekam ke penjara.

"Setelah saya merenung, setelah di dalam sini banyak membaca, saya sudah ikhlaskan lahir batin apa yang telah terjadi. Tidak ada ingin saya melakukan pembongkaran kasus," ujar Antasari di Lapas Klas I Tangerang.

Antasari pun menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

"Saya serahkan semua kepada Allah SWT yang menghukum mereka. Allah yang akan menunjukkan keadilan itu. Saya sudah menjalani hukuman negara dan hukum akhirat mereka yang terima," ucap Antasari Azhar.

Kecewa Berat

Keluarga mantan Direktur PT Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen angkat bicara terkait bebasnya mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Adik kandung Nasrudin, Andi Syamsuddin Iskandar, mengatakan pihaknya merasa kecewa dengan pernyataan Antasari sesaat setelah keluar dari penjara.

Sebab, pernyataan itu dapat mencederai janji Antasari yang bersedia mengungkap dalang pembunuhan Nasrudin yang sebenarnya.

"Terus terang, pernyataan beliau yang mengatakan 'saya ikhlas, saya memaafkan, saya melupakan masa lalu' adalah pernyataan yang mencabik-cabik keluarga almarhum," ujar Andi dalam konferensi pers di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis 10 November 2016.

Andi menyayangkan pernyataan Antasari lantaran telah berjanji bakal membongkar dalang sesungguhnya yang membunuh Nasrudin. Bahkan, janji itu beberapa kali dia sampaikan di depan publik.

"Persoalannya hanya karena kebebasan tanggal 10 November jam 10, Anda (Antasari) berubah sikap? Apakah Antasari mau lupa soal itu (janji), Kami kecewa berat," kata dia.

Kendati, pihak keluarga Nasrudin masih menyimpan harapan besar bahwa Antasari bakal memenuhi janji. Dia juga berharap pernyataan itu merupakan reaksi spontan dari seorang narapidana yang berhasil menghirup udara bebas.

"Mudah-mudahan pernyataan ini hanya euforia ketika dia bebas. Tapi saya yakin nurani dia tidak demikian," pungkas Andi.

Janji

Tak lupa, Andi mengucapkan selamat atas bebasnya Antasari. Kendati begitu, pihak keluarga korban tetap menagih janji Antasari selama ia di penjara.

"Bahwa kami keluarga almarhum mengharapkan Antasari untuk komit dengan janjinya," ujar Andi.

Andi mengungkapkan, Antasari berjanji kepada pihak keluarga korban akan mengungkap siapa dalang di balik kematian Nasrudin. Sebab, selama ini Antasari mengaku menjadi korban kriminalisasi dengan dituding sebagai otak di balik kematian Nasrudin.

"Sehingga saya harus ingatkan dia kembali, mohon ingat janji Anda, tolong buka nurani Anda bahwa di balik kebebasan Anda ada saudara saya yang terbunuh, ada keluarga almarhum yang mengalami trauma dan sakit sampai sekarang," papar dia.

Petinggi perusahaan swasta di bidang alat kesehatan ini mengaku, pihak keluarga cukup berat menyatakan ada rekayasa di balik kematian Nasrudin. Namun, keluarga bersedia lantaran ada jaminan dari Antasari untuk mengungkap aktor sebenarnya di balik kematian Nasrudin.

"Itu yang harus saya ingatkan ke Antasari. Bahwa saya mengatakan ini rekayasa adalah perjuangan yang berat, butuh keberanian untuk mengungkapkan itu," ucap Andi.

"Saya kira (mantan) Ketua KPK punya keberanian di atas rata-rata. Itu aja sudah cukup," pungkas Andi.

Tiga Bulan

Andi Syamsuddin Iskandar mengatakan pihaknya memberi waktu tiga bulan terhitung sejak Antasari bebas, untuk melunasi janjinya. Jika tak dipenuhi, Andi akan membongkar sendiri.

"Anda ingat janji Anda, kalau dalam waktu tiga bulan tidak dapat menepati, saya akan ungkap apa yang Anda katakan pada saya," ujar Andi.

Andi menjelaskan, Antasari beberapa kali berjanji akan membongkar siapa dalang sesungguhnya di balik kematian Nasrudin. Andi bahkan telah merekam seluruh pembicaraan dirinya dengan Antasari selama masih mendekam di penjara.

"Siapa yang Anda katakan, mengapa kasus ini terjadi, ada rekamannya. Kalau Pak Antasari masih buat alibi, itu bukan suara saya, enggak ada masalah. Kita buktikan nanti," papar dia.

Karena itu, pihak keluarga tetap berharap Antasari memenuhi janjinya. Sebab bagi keluarga, memperoleh keadilan atas kematian Nasrudin lebih berharga daripada bebasnya Antasari dari masa hukuman.

"Jauh lebih penting menegakkan keadilan dan kebenaran almarhum Nasrudin daripada Anda bebas, tapi menanggung tugas yang sangat berat," kata Andi.

"Sekali lagi Pak Antasari mohon buka nurani Anda. Anda pernah berjanji di hadapan keluarga saya, Anda tidak akan ikhlas keluar penjara sebelum mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan," pungkas dia.

Takut

Keluarga almarhum Nasrudin Zulkarnain menduga ada ketakutan pada Antasari Azhar usai bebas dari penjara. Antasari takut membongkar dalang sebenarnya di balik kasus pembunuhan Nasrudin.

Padahal, sebelumnya mantan Ketua KPK itu telah berjanji kepada keluarga korban untuk membongkar misteri itu. Keluarga Nasrudin pun mendorong agar Antasari bersedia menepati janjinya.

"Enggak usah takut pak Antasari, sekarang kekuasaan sudah berubah. Itu yang saya harapkan," ujar adik kandung Nasrudin, Andi Syamsuddin Iskandar di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2016).

Andi menilai, Antasari takut keamanan keluarganya terancam apabila membongkar sosok pembunuh Nasrudin sebenarnya. Disebutkan juga pernyataan Antasari yang telah mengikhlaskan dan enggan mengungkit kembali kasusnya justru melukai hati keluarga Nasrudin.

"Pak Antasari, Anda bebas ini jangan menari di atas penderitaan keluarga korban," ucap Andi Syamsuddin.

Kendati begitu, pihaknya telah menyiapkan cara jika Antasari tetap bungkam. Keluarga Nasrudin memberikan waktu tiga bulan agar Antasari memenuhi janjinya.

Jika tak kunjung dipenuhi, keluarga akan membongkar sendiri siapa dalang pembunuh Nasrudin sebenarnya. Keluarga mengklaim telah memiliki bukti dari keterangan Antasari.

"Bukti-bukti sudah ada, saya kumpulkan. Tinggal tunggu momen," ucap Andi.

Andi memiliki sejumlah rekaman pembicaraan dirinya dengan Antasari selama di penjara. Rekaman itu akan ia bongkar jika dalam waktu tiga bulan Antasari tetap tak mengungkap pembunuh Nasrudin sebenarnya.

"Rekaman seluruh proses perjalanan saya, audio visual waktu saya ketemu siapa dengan siapa. Memang butuh nyali. Pak Antasari, maaf setiap pembicaraan Anda saya rekam," ujar Andi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.