Sukses

Minim Perahu, 7 Ribu TKI Jadi Nelayan di Sabah Malaysia

Ribuan WNI di Negeri Sabah ini bersedia pulang ke kampung halaman jika pemerintah Indonesia menyediakan alat tangkap ikan.

Liputan6.com, Nunukan - Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu, Malaysia, menyebutkan ribuan warga negara Indonesia yang bekerja di Negeri Sabah sebagai nelayan.

Ketua Satgas Perlindungan TKI KJRI Kota Kinabalu, Hadi di Nunukan, Minggu (7/11/2016), menerangkan sekitar 7 ribu WNI yang menjadi TKI di Negeri Sabah bekerja pada majikan warga negara Malaysia sebagai nelayan.

"Sekitar 7 ribu WNI yang bekerja di Sabah ini sebagai nelayan dengan majikan warga negara Malaysia," kata dia, seperti dikutip Antara, saat menanggapi penculikan yang dialami TKI oleh kelompok bersenjata Filipina di perairan Malaysia.

Hadi mengungkapkan, sebagian besar nelayan itu berasal dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara dengan membawa seluruh keluarganya ke negara itu.

Keberadaan WNI asal Kabupaten Buton menjadi nelayan di Malaysia sudah berlangsung sejak lima tahun lalu yang kemungkinan direkrut khusus dari segi pengalamannya menangkap ikan.

Ribuan TKI menjadi nelayan menyadari keselamatan jiwanya di Negeri Sabah akibat maraknya penculikan oleh kelompok tak dikenal. Namun, mereka tidak punya pilihan lain demi menafkahi anak dan istrinya.

Hanya saja, WNI tersebut mengaku merantau menjadi TKI akibat tidak memiliki perahu dan perlengkapan alat tangkap ikan di kampung halamannya.

Karena itu, ribuan WNI di Negeri Sabah ini bersedia pulang ke kampung halaman jika pemerintah Indonesia menyediakan alat tangkap ikan karena hanya memiliki kemampuan menjadi nelayan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.