Sukses

Kurang dari Sebulan, 18 Anak di Bogor Jadi Korban Pencabulan

Kabupaten Bogor pernah dijadikan pilot project sebagai kota ramah anak. Masih layakkah menyandang status tersebut?

Liputan6.com, Bogor - Polres Bogor menangani dua kasus pencabulan anak di bawah umur sepanjang Oktober 2016. Tak tanggung jumlah yang menjadi korban mencapai 18 anak yang masih berusia 11-14 tahun.

Kasus teranyar adalah pencabulan terhadap tujuh bocah di Desa Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Kasus pencabulan tersebut terungkap setelah orangtua korban melaporkan kasus itu ke polisi pada Rabu (12/10/2016). Dari hasil laporan tersebut, polisi menciduk pria paruh baya berinisial AR (68), di rumahnya.

"Modusnya pelaku memberi uang Rp 5 ribu kepada para korbannya supaya mereka mau diajak main ke rumahnya," ujar Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Bogor Iptu Isa Ismail, Jumat (14/10/2016).

Saat berada di rumah tersebut, si kakek tersebut mulai mencabuli korbannya. "Korbannya ada tujuh orang. Usianya antara 11-14 tahun," kata Isa.

Kasus pencabulan lainnya terjadi di Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, yang dilaporkan pada Senin 10 Oktober 2016. Pelaku berinisial IY (45) mencabuli sebanyak 11 anak di bawah umur.

"Kejadiannya sudah berlangsung satu tahun. Korban baru melapor ke orangtuanya beberapa hari lalu," kata Kapolres Bogor AKBP Andi Muhammad Dicky.

Dari hasil pemeriksaan sementara, sebelum dicabuli pelaku dipaksa menonton film porno. Pelaku yang sudah menikah sepuluh tahun dan belum dikarunia anak itu kemudian mencabuli korban.

"Pelaku disekap selama beberapa jam di kamar pelaku lalu dicabuli," jelas dia.

Saat ini, polisi telah mengamankan pelaku dan memintai keterangan, karena tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah.

"Kemungkinan korbannya bertambah. Sementara ini sudah ada 11 korban," kata dia.

Medio pertengahan 2016, Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak menobatkan Kabupaten Bogor sebagai pilot project kota ramah anak. Bupati Kabupaten Bogor Nurhayanti sempat menyayangkan beberapa kasus kejahatan seksual pada anak di wilayahnya.

"Jujur, saya sangat prihatin atas kejadian yang menimpa salah satu masyarakat Kabupaten Bogor, karena belum lama ini kita sempat dijadikan sebagai pilot project kota layak anak dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak," ujar Bupati Bogor Nurhayanti, Jumat 13 Mei 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini