Sukses

Pulpen 'Sakti' Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Pulpen Dimas Kanjeng Taat Pribadi konon bisa membuat orang yang memegangnya menguasai 7 bahasa asing.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur dan Bareskrim Polri menggeledah Padepokan Dimas Kanjeng milik Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur. Sejumlah barang bukti diamankan dari padepokan pimpinan Taat Pribadi, yang kini menjadi tersangka atas kasus pembunuhan salah seorang santrinya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Agus Rianto mengungkapkan masih menyelidiki barang bukti tersebut. Barang bukti yang ditemukan polisi antara lain sebuah boks. Boks tersebut biasa digunakan oleh Taat Pribadi untuk menyimpan asetnya.

"Ada barang yang dikatakan ATM. Boks ATM itu seperti kotak biasa dan dianggap ATM oleh yang bersangkutan (Taat Pribadi). Kotaknya seperti tempat bendera pusaka," kata Agus di kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2016).

Selain ATM, polisi menemukan 33 lembar uang pecahan Rp 100 ribu dan sebuah pena atau pulpen di padepokan tersebut. Ada juga perhiasan yang keasliannya masih perlu dibuktikan.

"Keaslian uang dan perhiasan masih diteliti," ucap Agus.

"Lalu ada benda mirip pulpen, apabila kita memegang itu, kita bisa menguasai beberapa bahasa. Ini yang aneh. Kita harapkan kepada masyarakat jangan mudah tertipu dan terprovokasi dengan cerita-cerita maupun dengan informasi yang tidak jelas," terang Agus.

Kanjeng Dimas Taat Pribadi adalah seorang tokoh terkenal di Jawa Timur. Selain memiliki padepokan yang luas, dia terkenal sebagai seorang pengganda uang.

Namun, dia kini meringkuk di balik jeruji besi. Dia diciduk jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim karena terbelit kasus pembunuhan Abdul Ghani salah satu santri di padepokannya.

Penggerebekan pria berbadan bongsor ini dilakukan oleh ratusan personel gabungan dari Polda Jatim dan langsung di bawah komando Wakapolda Jatim Brigjen Polisi Gatot Subroto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.