Sukses

Didiet Maulana: Kain Indonesia Menjelma Jadi Busana Masa Kini

Didiet Maulana dikelilingi kekayaan budaya Indonesia yang menumbuhkan kecintaannya pada sejumlah kain khas Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Insan muda penuh talenta dan berprestasi di tingkat dunia, itulah sosok Didiet Maulana. Menekuni kuliah arsitektur hingga lulus dari Universitas Parahyangan, Kota Bandung, Jawa Barat, pria berkacamata kelahiran 18 Januari 1981 ini justru menapak sukses di belantika fashion.

Didiet Maulana mengawali perkenalan dengan gemerlap dunia feysen saat bekerja selama empat tahun di MTV Indonesia pada bidang talent & artist relation. Setelah itu, ia mendirikan IKAT Indonesia yang utamanya memopulerkan tenun ikat, kain khas Nusantara.

Tak mengherankan, sebelum berusia 40 tahun, desainer mode kelahiran Jakarta ini telah dinobatkan sebagai salah satu fashion entrepreneur terkemuka oleh majalah gaya hidup ternama di Indonesia.

Bukan hanya berprestasi di Tanah Air. Jenjang dunia pun ditapaki Didiet Maulana. Pada pertengahan September 2013, 21 menteri keuangan yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bali, berkesempatan mengenakan busana IKAT Indonesia.

Didiet juga pernah mendesain busana Barbie dalam perayaan ulang tahun ke-55 boneka mainan tersebut. Kolaborasinya dengan Tumi juga membuat namanya mendunia. Rancangan Didiet di tas keluaran Tumi menjadi pemberian spesial bagi para peraih nominasi di ajang musik bergengsi Grammy Awards 2016.

Ia memang dikelilingi kekayaan budaya Indonesia yang menumbuhkan kecintaannya pada sejumlah kain khas Nusantara. Didiet pun mengangkat kain Indonesia sebagai napas dari desain pakaiannya.

"Karena sejak kecil, nenek saya sudah memperkenalkan kecintaan terhadap kain Indonesia," ucap Didiet Maulana saat berbincang dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Didiet pun ingin mengambil langkah nyata dengan menyebarkan kecintaan pada kain Indonesia di generasi muda. Yaitu dengan menciptakan sebuah lini yang berbasis kain tradisional, Ikat Indonesia.

Pengaruh modernisasi memang sangat kuat, termasuk di bidang berpakaian, sehingga kain dianggap kuno. Namun itu bukan suatu kendala bagi desainer sekelas Didiet Mulyana.

"Sebenarnya, kain Indonesia bisa menjelma menjadi busana masa kini dan dipakai di banyak kesempatan," ujar Didiet.

Upaya Didiet itu menghadapi tantangan-tantangan. Kendati demikian, ia memiliki strategi untuk menghadapinya.

Apa saja langkah dan strategi Didiet? Simak selengkapnya wawancara khusus Liputan6.com dengan desainer busana Didiet Maulana berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.