Sukses

3 WNI Dibebaskan Abu Sayyaf Jadi Catatan Positif Jokowi-Duterte

Kesepakatan yang sudah terjalin antara Jokowi-Duterte juga bisa meningkatkan kualitas keamanan di kawasan rawan.

Liputan6.com, Jakarta 3 WNI dibebaskan kelompok Abu Sayyaf. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, pembebasan ini bisa terjadi karena proses negosiasi antara pemerintah Indonesia-Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf berjalan baik.

Pramono mengatakan, hasil ini menjadi catatan positif bagi kerja sama Indonesia dengan Filipina. Dengan kerja sama yang semakin baik, diharapkan 6 WNI yang tersisa bisa segera dibebaskan.

"Ya mudah-mudahan bisa dibebaskan, semuanya. Karena proses pendekatan yang dilakukan antara Presiden Jokowi dan Duterte berjalan dengan baik. Termasuk beberapa hal yang menjadi kesepakatan bersama," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Pramono berharap kerja sama dengan Filipina dapat terjaga dengan baik. Kesepakatan yang sudah terjalin juga bisa meningkatkan kualitas keamanan di kawasan rawan.

"Dengan demikian, penyanderaan ini segera terselesaikan dan tidak terulang kembali," imbuh dia.

Politikus PDIP itu memastikan tidak ada uang tebusan yang diberikan pemerintah kepada kelompok radikal itu. Semua murni proses negosiasi yang selama ini terus dijalin.

"Ini enggak ada tebusan karena proses lobi, proses approach yang ditangani karena kesepahaman antara Jokowi dan Duterte," pungkas Pramono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.