Sukses

Lendir Ikan Antar Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Tingkat ASEAN

Immunoglobin dalam mukus ikan ini berperan sebagai antibiotik pada ikan yang juga dapat diaplikasikan pada kuman yang menyerang manusia.

Liputan6.com, Yogyakarta - Lendir ikan membawa empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada meraih juara pertama dalam kompetisi ASEAN Youth Initiatives (AYI) 2016 yang berlangsung di University Technology Malaysia pada 3-4 September lalu.

Alif Kurniawan (mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan), Atikah Iffah Syakirah (mahasiswa Fakultas Kedokteran), Noviana Nur Sari (mahasiswa Fakultas Biologi), serta Qurrota A'yun (mahasiswa Fakultas Pertanian) mengajukan karya tulis tentang potensi pemanfaatan lendir atau mukus pada ikan sebagai cairan pembersih tangan atau hand sanitizer dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia itu.

"Dalam mukus ikan terkandung senyawa immunoglobin yang memiliki kemampuan menghambat bakteri gram positif dan negatif," ujar anggota tim UGM Qurrota A'yun di Yogyakarta, Senin, 12 September 2016.

Dia menerangkan, immunoglobin dalam mukus ikan ini berperan sebagai antibiotik pada ikan yang juga dapat diaplikasikan pada kuman yang menyerang manusia.

Oleh karena itu, A'yun menuturkan, mukus ikan dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam hand sanitizer sebagai agen antimikrobial.

A'yun mengungkapkan, mukus ikan mengandung berbagai enzim protease yang mempunyai aktivitas antibakteri yang kuat. Selain itu, mukus juga mengandung lecitin yang terbukti dapat menyembuhkan luka.

Menurut dia, kandungan senyawa dalam mukus ikan mampu memberikan perlindungan dari patogen mikroba dan juga parasit. Mukus ikan bisa dimanfaatkan sebagai hand sanitizer pengganti alkohol sekaligus meminimalkan kerusakan tangan karena kandungan alkohol yang berlebih.

"Hand sanitizer berbahan mukus ikan ini sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut, terlebih ketersediaan mukus ikan sangat berlimpah di Indonesia dan cenderung belum banyak dimanfaatkan," ucap A'yun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini