Sukses

JK Akan Sulap Proyek Hambalang Jadi Pusat Pelatihan Guru Olahraga

Para bibit atlet tentu pertama kali ditemukan oleh para guru olahraga di berbagai daerah di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meninjau proyek P3SON Hambalang, Bogor, Jawa Barat (Jabar) yang mangkrak akibat kasus korupsi. Usai peninjauan, JK menilai, fasilitas triliunan rupiah ini bisa digunakan untuk pusat pelatihan guru olahraga.

JK mengatakan, olahraga yang baik tak lepas dari atlet, pelatih, dan sarana yang baik. Para bibit atlet tentu pertama kali ditemukan oleh para guru olahraga di berbagai daerah di Indonesia. Fasilitas Hambalang ini bisa diubah menjadi bagian dari sekolah guru olahraga.

"Karena itu lagi dikonsepkan untuk menjadi ini salah satu bagian dari sekolah guru olahraga. Dalam bentuk katakanlah fakultas dari UNJ untuk sekolah olahraga. Jadi bisa melatih sekalian," kata JK di lokasi, Minggu (4/9/2016).

Konsep ini sedang dikaji lebih dalam di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). JK menyebut prinsip ini sudah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apalagi, kebutuhan guru olahraga di Indonesia juga cukup banyak.

"Karena Menpora nanti memindahkan sekolah olahraganya lebih dekat ke kota, di Cibubur. Maka di sini digabungkan. Jadi tetap olahraganya enggak berpindah, konsepnya saja sedikit diubah," imbuh JK.

Untuk mewujudkan sekolah guru olahraga terpadu ini, JK menilai bangunan tidak perlu ditambah. Proyek yang 5 tahun sudah terbengkalai ini akan diselesaikan. Sehingga tidak perlu membuat bangunan baru.

"Yang kita bangun cukup ini dulu, diselesaikan. Karena ini cukup yang penting banyak lapangannya, lapangan olahraga, lapangan volly, dan lain-lain. Sehingga guru-guru olahraga itu tidak belajar di papan tulis, tapi di lapangan. Kemudian jadi guru olahraga tidak cuma teoritis, itu konsepnya. Dan Insya Allah ini akan kita selesaikan konsepnya," pungkas Jusuf Kalla.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.