Sukses

Sekjen PBB: Gus Dur Membuat Indonesia Dihormati

Sekretarus Jenderal PBB Ban Ki-moon melalui sekretaris kabinetnya Vijay Nambiar mengatakan, bangsa Indonesia dihormati di seluruh dunia karena semangat demokratis Abdurrahman Wahid.

Liputan6.com, New York: Masyarakat internasional yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan penghormatan dan penghargaan kepada Presiden Keempat almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pernyataan penghargaan dan duka cita itu disampaikan Sekretarus Jenderal PBB Ban Ki-moon melalui sekretaris kabinetnya Vijay Nambiar kepada Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB di New York, Amerika Serikat, baru-baru ini.

Di mata Sekjen PBB, Gus Dur adalah tokoh yang membuat Indonesia terkenal di seluruh dunia. "Gus Dur akan dikenang untuk ketakwaan, kesederhanaan dan visi besarnya. Ia menjadikan bangsa Indonesia dihormati di seluruh dunia karena semangat demokratisnya," demikian seperti ditulis Vijay Nambiar atas nama Sekjen PBB seperti dikutip ANTARA.

Ungkapan penghormatan bagi Gus Dur dari berbagai kalangan internasional memang mengalir melalui PTRI. Selama tiga hari, 4-6 Januari silam, PTRI yang berlokasi beberapa blok dari Markas Besar PBB itu menyediakan Buku Duka Cita yang ditempatkan di Perpustakaan Abdurahman Wahid di Gedung PTRI, New York.

Di perpustakaan itu diletakkan foto Gus Dur, bendera Merah Putih yang dipasang setengah tiang, serta bunga. Perpustakaan itu diresmikan langsung Gus Dur pada 5 September 2000 di sela-sela kunjungannya sebagai Presiden RI ke New York dalam rangka menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tahunan.

Kuasa Usaha Ad Interim PTRI New York, Duta Besar Hasan Kleib mencatat setidaknya ada empat hal yang banyak dinyatakan berbagai pihak tentang kontribusi Gus Dur terhadap Indonesia dan dunia. Yaitu upaya memajukan penghormatan hak asasi manusia; peningkatan proses demokrasi; harmonisasi antaragama; dan pluralisme di Indonesia.

Di antara yang mengisi buku duka adalah Wakil Sekjen PBB urusan Politik B. Lynn Pascoe yang mengenal secara pribadi sosok Gus Dur. Pascoe, yang pernah menjabat sebagai Dubes AS untuk Indonesia periode Oktober 2004-Februari 2007 menulis, "Presiden Gus Dur merupakan mercu suar kebijaksanaan dan toleransi bangsa Indonesia dan dunia. Saya merasa sangat terhormat pernah mengenal dan bekerja sama dengan beliau."

Penghormatan bagi Gus Dur juga diberikan perwakilan negara-negara anggota PBB dari berbagai kawasan. Termasuk di antaranya sembilan negara sahabat sesama negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar.

Wakil Tetap Singapura Vanu Gopala Menon, misalnya menulis, "Pak Abdurrahman Wahid akan selalu dikenang sebagai sosok yang menjunjung tinggi harmonisasi antar-keyakinan serta membangun dasar Indonesia menjadi negara demokrasi yang bergairah seperti sekarang. Beliau adalah ulama yang disegani dan merupakan reformis sejati. Indonesia kehilangan salah satu putera terbaiknya. Sumbangsih dan peninggalan Pak Wahid akan dikenang oleh Indonesia dan teman-temannya di seluruh dunia."

Ucapan duka cita dan penghormatan bagi Gus Dur juga datang dari Israel, anggota PBB yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Dalam Buku Duka Cita, Kuasa Usaha Ad Interim Israel Daniel Carmon menulis, "Presiden Abdurrahman Wahid adalah negarawan dunia, pemimpin dan promotor dialog antar-agama dan kebudayaan. Upayanya membawa perdamaian adalah sesuatu yang harus dihargai dan diingat. Dunia membutuhkan pemimpin-pempimpin seperti Presiden Wahid."(ZAQ)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini