Sukses

Polisi Indonesia dan Tentara Malaysia Adu Jotos di Nunukan

Polisi yang berusaha melerai, malah dipukul oleh tentara tersebut. Baku hantam antar keduanya pun terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tentara Diraja Malaysia terlibat baku pukul dengan anggota polisi dari Indonesia di sebuah kafe di kawasan Nunukan, Kalimantan Timur, Minggu 7 Agustus 2016 malam.

Peristiwa itu bermula ketika para tentara Diraja Malaysia itu mengunjungi salah satu kafe di wilayah perbatasan tersebut. Kemudian sejumlah polisi dari Polsek Krayan dibantu warga tengah melakukan patroli di kafe itu.

Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Fajar mengatakan ketika itu polisi mengimbau para pengunjung kafe untuk menghentikan aktivitasnya. Namun, seorang tentara Diraja Malaysia tak suka dengan imbauan tersebut. Sambil marah-marah, tentara Malaysia itu memukul seorang warga yang membantu polisi berpatroli.

Polisi yang berusaha melerai, malah dipukul oleh tentara tersebut. Baku hantam antar keduanya pun terjadi.

"Kan dikasih tahu, dengan mikrofon di dalam kafe. Kan tentaranya lagi nyanyi, dikasih tahu suruh berhenti sebentar. Tapi masyarakat itu dipukul sama tentaranya, polisi mau melerai, polisinya dipukul juga. Pukul-pukulan di situ. Bukan polisi dipukul, tapi saling memukul," tutur Fajar ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Fajar menambahkan, insiden saling pukul itu tak berlangsung lama. Kedua belah pihak akhirnya bersepakat berdamai pada malam itu juga. Tentara Diraja Malaysia kembali ke pos, sementara polisi melanjutkan patroli.

"Karena tahu sama-sama aparat, lalu mereka buat pernyataan damai di situ. Urusan selesai," ucap Fajar.

Menurut Fajar, di wilayah perbatasan khususnya di Nunukan, polisi diwajibkan melakukan patroli tiap malam. Sebab di wilayah perbatasan rawan akan peredaran narkotika.

Fajar pun mengimbau agar para tentara Diraja Malaysia yang kebetulan singgah di wilayah perbatasan untuk koperatif dan menghargai bila ada petugas kepolisian Indonesia yang berpatroli.

"Yang penting jangan melanggar lah gitu dan jangan masuk wilayah orang seenaknya, karena kan di perbatasan," pungkas Fajar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.