Sukses

F-PDIP: Mediasi Jalan Terbaik Selesaikan Kasus Haris Azhar

Charles menilai tujuan Haris menyebar informasi bukan untuk melecehkan institusi Polri, TNI maupun Badan Narkotika Nasional

Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris meminta Polri, TNI dan BNN melakukan mediasi dengan Koordinator KontraS Haris Azhar terkait curhatan terpidana mati Freddy Budiman terkait dugaan adanya keterlibatan oknum penegak hukum dalam bisnis narkoba.

"Kita harap segera dimediasi, karena kalau diteruskan tidak ada yang diuntungkan. Malah yang diuntungkan bandar-bandar narkoba," kata Charles dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2016.

Ia meyakini, tujuan Haris Azhar menyebar informasi bukan untuk menjatuhkan atau melecehkan institusi Polri, TNI maupun Badan Narkotika Nasional. Namun untuk sama-sama mencari jalan tengah dalam pemberantasan narkoba di Indonesia.

"Kalau ribut-ribut yang diuntungkan bandar-bandar melihat penegak hukum kita seperti ini, harusnya ada perbaikan. Jadi saya harap ada mediasi," ujar anggota Komisi I DPR ini.

Ia yakin dalam kasus ini,  Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala BNN Komjen ‎Budi Waseso dapat memfasilitasi untuk melakukan mediasi dengan Haris Azhar

"Mediasi harus dilakukan, jangan sampai gaduh dan meluas kemana-mana. Kita tidak perlu fokus dengan isu-isu ini, harus fokus ke suatu hal yang jauh lebih penting. Kita akui penegakan hukum narkoba belum sempurna, kita harus ambil pesan‎ itu," jelas dia.

Selain itu, Charles juga meminta agar pihak yang melaporkan Haris ke penegak hukum untuk segera mencabut laporannya dan melakukan mediasi sebagai jalan tengah.

"Jika sudah investigasi dan merasa difitnah silakan saja, tapi kalau sekarang terkesan prematur dan reaktif. Ini tidak menguntungkan siapapun, jadi lebih baik mediasi saja.," kata dia. 

Ia pun yakin, banyak tokoh yang dapat menjadi mediator dalam penyelesaian kasus tersebut.

"Saya kira, banyak ya tokoh-tokoh masyarakat yang bisa bantu untuk mediasi, baik NU, Muhammadiyah, maupun lainnya," Charles menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini