Sukses

Kemenhub Perketat Semua Sarana Transportasi Pasca-Bom Solo

Jonan juga mengimbau masyarakat pengguna transportasi, agar lebih bersabar apabila proses pemeriksaan petugas keamanan memakan waktu lama.

Liputan6.com, Jakarta - Pascaledakan bom bunuh diri di Mapolres Solo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menginstruksikan jajarannya bekerja sama dengan Kepolisian dan TNI.

Kerja sama ini untuk memperketat pengamanan dan pemeriksaan di sejumlah prasarana dan sarana transportasi, seperti di terminal, pelabuhan, bandara, maupun stasiun kereta. Tujuannya guna mengantisipasi aksi lanjutan yang masih sangat mungkin terjadi.

"Jadi sesuai arahan pak presiden, pengamanan kegiatan transportasi, khususnya masa mudik Lebaran baik udara, laut, dan darat khusus angkutan jalan maupun KAI untuk diperketat," kata Jonan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/7/2016).

Jonan mengimbau para calon penumpang moda transportasi untuk berpartisipasi dengan melaporkan temuan barang atau tindakan yang mencurigakan selama arus mudik Lebaran.

"Bagi penumpang moda transportasi atau dalam perjalanan mudik melihat hal yang mencurigakan, segera laporkan ke petugas," tegas dia.

Jonan juga mengimbau masyarakat pengguna transportasi, agar lebih bersabar apabila proses pemeriksaan petugas keamanan dilakukan cukup ketat, sehingga memakan waktu lebih lama.
Karena itu, diimbau tiba di tempat keberangkatan lebih awal.

"Imbauan saya kepada para pengguna transportasi agar sedikit bersabar kalau pemeriksaan dilakukan cukup ketat dan lama," pungkas Jonan.

Bom bunuh diri di Mapolresta Solo menewaskan pelaku dan melukai personel Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu, Brigadir Bambang.

Pelaku mengendarai sepeda motor Yamaha Mio hijau bernomor polisi AD 6136 HP dan mengenakan baju warna abu-abu.

Hasil identifikasi polisi, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo berinisial N, yang disebut-sebut Nur Rohman.

Nur Rohman merupakan warga Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo. Dia diduga terkait jaringan teroris yang tertangkap sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.