Sukses

Antrean Kendaraan Pemudik di Kawasan Nagreg Mulai Berkurang

Beberapa hari sebelumnya, antrean kendaraan pemudik hampir lebih dari 5 kilometer terjadi di jalur ini.

Liputan6.com, Bandung - Antrean kendaraan pemudik di Jalan Raya Nagreg mulai berkurang jumlahnya pada H-2 Lebaran. Hal itu terlihat dari sering kosongnya jalur mudik ke arah selatan Jawa Barat itu.

Beberapa hari sebelumnya, antrean kendaraan pemudik hampir lebih dari 5 kilometer terjadi di jalur ini. Penyebabnya adalah adanya penyempitan jalan serta aktivitas pasar di daerah Limbangan dan Kadungora, Garut, Jawa Barat. Akibatnya, antrean kendaraan tidak dapat dihindarkan dan terjadi sepanjang hari.

Menurut Wakil Kepala Posko Penghitungan dan Pengendalian Arus Kendaraan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Ruddy Heryawan, antrean kendaraan itu terjadi pada H-4 dan H-3 Lebaran.

"Pada dua hari itu dipastikan menjadi puncak mudik di Nagreg. Di H-4 tercatat sebannyak 123.928 kendaraan dan H-3 113.464. Sementara pada tahun lalu, H-4 sebanyak 67.203 kendaraan dan 113.464. Sedangkan pada H-2 sampai jam 12.00 WIB, sebanyak 81.443 kendaraan," ujar Ruddy di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (4/7/2016).

Dia menambahkan, rincian jumlah kendaraan yang melintas sampai tengah hari di jalur Nagreg pada arus mudik 2016 didominasi oleh sepeda motor sebanyak 56.544 dan angkutan kota serta kendaraan pengangkut kecil (pick up) sebanyak 2.3017.

Namun berdasarkan pantauan Liputan6.com di Posko Penghitungan dan Pengendalian Arus Kendaraan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 14.30 WIB, antrean kendaraan ini sudah berangsur-angsur memendek. Sisa antrean ini berawal di Limbangan Garut dan berakhir di kawasan Cagak, Kabupaten Bandung.

Adapun iringan-iringan kendaraan yang terjadi, hanya kelompok-kelompok kecil pemudik yang melintas dengan kecepatan sedang atau sekira 30-40 Kilometer per jamnya.

Data terakhir, dari H-7 sampai H-2 Lebaran 2016, sebanyak lebih dari 508.565 kendaraan melintas di jalur mudik ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini