Sukses

VIDEO: Vaksin Palsu Diduga Telah Beredar di Yogyakarta

Bila memang ada vaksin palsu yang beredar harus dipastikan kandungan di dalamnya sehingga bisa diketahui efek sampingnya pada bayi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Vaksin palsu diduga telah beredar di lima provinsi di Indonesia termasuk Yogyakarta. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY meminta masyarakat tidak panik dan menunggu hasil pemeriksaan polisi serta BPOM.

Bila memang ada vaksin palsu yang beredar harus dipastikan apa kandungan di dalamnya sehingga bisa diketahui efek sampingnya terhadap bayi. Jika isinya hanya cairan infus, bisa terjadi infeksi dan daya tahan tubuh tidak terbentuk.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berjanji akan memberikan imunisasi dasar bagi masyarakat jika diduga menjadi korban vaksin palsu.

"Ke arah yang dicurigai. Kami akan lebih mempercepat dengan meng-cover daerah tersebut untuk memberikan vaksin atau imunisasi dasar kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Menkes, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (28/6/2016).

Komisi XI DPR mengaku kecewa dengan sikap pemerintah dalam menanggapi vaksin palsu. Dalam rapat Senin, 27 Juni kemarin, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dinilai menggampangkan persoalan. BPOM juga bersikukuh telah melakukan fungsinya, malah seakan menyalahkan masyarakat.

Senin kemarin, Bareskrim Mabes Polri kembali menangkap dua tersangka kasus vaksin palsu di Semarang, Jawa Tengah. Sehingga seluruh tersangka kasus ini berjumlah 15 orang. Sejauh ini motif para tersangka untuk mendapat keuntungan ekonomi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.