Sukses

Iming-iming Biaya Murah, Pria Ini Kelabui 100 Jemaah Umrah

Tindak pidana penipuan dan penggelapan berkedok usaha travel haji dan umrah kembali terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Tindak pidana penipuan dan penggelapan berkedok usaha travel haji dan umrah kembali terjadi. Baru-baru ini, aparat Subdit Keamanan Negara Polda Metro Jaya menangkap Achmad Sakti yang diduga menipu 100 lebih calon jemaah haji dan umrah.

Sakti ditangkap di rumahnya di kawasan Jalan Trans Hankam, Ujung Aspal, Bekasi, Jawa Barat, tanpa perlawanan. Penangkapan ini berawal dari laporan SW yang telah mempercayakan kepada pelaku untuk memberangkatkan 32 calon jemaah haji plus dan 160 jemaah umrah.

"Pada 2012 tersangka mengaku dapat memberangkatkan haji plus masa tunggu satu tahun setelah daftar dengan biaya per orang Rp 22 juta hingga Rp 40 juta‎," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Awi menjelaskan, pelaku menawarkan paket murah dengan mengklaim mendapatkan dana sponsor dari PT BMW. Namun pada kenyataannya, PT BMW tidak pernah bekerjasama dengan pihak manapun untuk mengadakan program bantuan haji.

"Korban ini komisaris travel PT ZEW. Dia tergiur dengan harga yang murah, makanya dia daftarkan 32 peserta haji plus dan 160 peserta umrah ke pelaku," tutur dia.

Namun sejak didaftarkan pada 2012, hanya 60 dari total peserta yang telah diberangkatkan umrah. Sebanyak 100 peserta umrah dan 32 peserta haji plus hingga saat ini belum mendapatkan kejelasan. Akhirnya, SW selaku perekrut calon jemaah haji dan umrah tersebut pun melaporkan kejadian ini ke polisi.

‎Dalam waktu cepat, polisi berhasil menangkap Sakti di kediamannya serta mengamankan barang bukti berupa kwitansi dan slip setoran asli, serta brosur travel haji plus dan umrah. Polisi juga masih memburu dua tersangka lain yang terlibat dalam aksi penipuan modus jasa pemberangkatan haji dan umrah ini.

"Pelaku dijerat dengan Pasal 378 dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara," pungkas Awi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini