Sukses

Kepala BNPT Duga Penembak di Orlando Anggota ISIS

Tito menyebut, petinggi ISIS di Suriah mengatakan akan ada serangan yang jauh lebih besar. Kemudian terjadilah penembakan di Orlando.

Liputan6.com, Jakarta Penembakan massal terjadi di sebuah klub malam di Florida, Amerika Serikat (AS) Minggu 12 Juni 2016 lalu. Kejadian itu sontak disorot dunia karena menelan korban hingga 50 orang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Tito Karnavian pun ikut angkat bicara. Dia mengatakan, kemungkinan pelaku penembakan adalah anggota ISIS. Sebab, beberapa hari sebelumnya ada fatwa dari petinggi kelompok teror itu akan melakukan aksi pada bulan Ramadan.

"Karena dulu pada 21 Mei itu ada imbauan dari juru bicara ISIS agar melakukan serangan teror di bulan suci Ramadan," ungkap Tito di Jakarta, Selasa 14 Juni 2016.

Ia menyebut, petinggi ISIS di Suriah mengatakan akan ada serangan yang jauh lebih besar. Kemudian terjadilah penembakan di Orlando.

"ISIS akan melakukan serangan teror di bulan suci Ramadan, katanya skalanya lebih besar, jadi saya juga melihat bahwa kasus di Orlando kalau itu terkait dengan ISIS, ya berarti mungkin terkait dengan imbauan itu," papar Tito.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menjelaskan kalau ISIS lebih memiliki kekuatan dibandingkan kelompok Al Qaeda. Oleh karena itu, ISIS dapat melakukan serangan-serangan yang tidak terduga.

"ISIS merupakan gabungan dari 2 elemen yang salah satunya adalah Al Qaeda in Iraq (AQI), cabangnya Al Qaeda di Iran, maka ISIS ini lebih powerfull dari Al Qaeda," ucap Tito.

"ISIS juga gabungan dari tentara profesional, ada ahli-ahlinya juga. Yang paling bagus pasti akan bergabung dengan ISIS," tandas Tito.

Sementara di Indonesia, Densus 88 Anti Teror telah menangkap 3 terduga teroris asal Surabaya yakni PHP, JR, dan FN. Tito menyebut, mereka juga merupakan bagian dari ISIS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini