Sukses

Aksi Peluk Kebun Raya Bogor Gagal Cetak Rekor Muri

Aksi tersebut tetap berjalan dan mendapat apresiasi, meski tidak berjalan maksimal.

Liputan6.com, Bogor - Aksi memeluk Kebun Raya Bogor urung tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri).

Target 3.200 peserta yang dibutuhkan untuk membuat rantai manusia mengelilingi Kebun Raya, ternyata tidak terpenuhi.

Panitia hanya mampu menghadirkan sekitar separuh dari jumlah yang dibutuhkan atau sekitar 1.000 orang. Dengan jumlah tersebut, rantai manusia tanpa putus mengelilingi Kebun Raya pun tidak tercapai. 

Sekretaris Masyarakat Cinta Bogor, Muhamad Faisal, mengakui aksi memeluk Kebun Raya gagal rekor Muri. Hal itu karena beberapa kendala, salah satunya jadwal acara bentrok dengan acara budaya di Jalan Sudirman.

Kendati demikian, lanjut Faisal, aksi dilakukan dalam rangka HUT Kota Bogor ke-354 tersebut tetap berjalan dan mendapat apresiasi, meski tidak maksimal.

"Ternyata tidak mudah mengumpulkan orang pagi hari. Di sisi lain event ini juga dikejar-kejar dengan acara budaya," kata Faisal saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Minggu (5/6/2016).

Faisal menambahkan, peserta yang teregistrasi di panitia mencapai 3.200 orang. Namun, kebanyakan peserta datang terlambat ketika aksi selesai. Padahal, aksi tersebut sempat molor satu jam dari jadwal yang ditentukan.

"Tapi aksi ini tetap akan digelar setiap tahun. Tujuannya sebagai simbol kepedulian terhadap kelestarian Kebun Raya Bogor," kata dia.

Meski demikian, aksi memeluk Kebun Raya Bogor mendapat apresiasi dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang datang bersama 30 camat menghadiri peringatan Hari Jadi Bogor.

"Kita harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap kota. Dimulai dengan memelihara, dengan simbol memeluk yang kita cintai, seperti memeluk Kebun Raya," kata Emil.

Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor juga menggelar helaran budaya dalam rangka Hari Jadi Bogor ke-534. Sedikitnya 10 ribu peserta dengan berbagai penampilan seni dan budaya memeriahkan helaran tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini