Sukses

VIDEO: Curhat Megawati Soal Sulitnya Jadi Presiden

Dalam orasi ilmiahnya, Megawati menjelaskan sulitnya menjadi Presiden saat krisis ekonomi.

Liputan6.com, Bandung - Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Padjadjaran (Unpad). 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (25/5/2016), penganugerahan tersebut digelar di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad di Jalan Dipati Ukur 35, Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi tadi.

Sejumlah tamu penting turut menghadiri acara tersebut. Di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Wapres Boediono dan Try Sutrisno serta jajaran Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK yang duduk di barisan terdepan. 

Senat Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung menganugerahkan Doktor Kehormatan bidang Politik dan pemerintahan, bagi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. 

"Megawati bukan Presiden yang terbaik di dunia ini. Tapi kami pastikan bahwa Megawati adalah Presiden wanita terbaik di republik ini," ungkap Guru Besar Universitas Padjadjaran Obsatar Sinaga.

Dalam orasi ilmiahnya, Megawati menjelaskan sulitnya menjadi Presiden saat krisis ekonomi. Saat berdiplomasi dengan pemimpin China, Jiang Zemin, Mega menceritakan bagaimana dirinya terpaksa untuk berdansa.

"Jadi Presiden itu, orang pikir enak ya. Semua orang rasanya kalau boleh, ingin jadi Presiden. Ternyata jadi Presiden, kalau sudah duduk itu tidak enak. Kalau belum duduk sama kursinya, selalu bermimpi sampai berilusi. Ah enak sekali dengan kekuasaan. Tetapi setelah jadi, seperti ini yang saya alami," tutur Mega.

Dalam orasinya, Ketua Umum PDIP ini juga mengajak semua anak bangsa untuk tidak melupakan pencapaian pemerintahan Kabinet Gotong-royong selama krisis ekonomi, politik, dan transisi ke tradisi demokrasi langsung. Terutama dalam memilih Presiden dan Wakil Presiden.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.