Sukses

Menguak Kematian Batita Lewat Anjing Pelacak hingga Paranormal

Bocah 2,5 tahun menghilang saat bermain di rumah Budiansyah. Selang sehari, jasad bocah malang itu ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus menghilangnya bocah LN membuat gempar warga Kampung Pabuaran Tonggoh, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor pada Minggu 8 Mei 2016.

Bocah berusia 2,5 tahun itu tiba-tiba menghilang saat bermain bersama tiga teman sebayanya di rumah Budiansyah, tetangga korban.

Nuryanah ibu korban sempat menanyakan keberadaan anak semata wayangnya kepada Budiansyah. Namun, saat itu pria yang hanya lulusan SD tersebut mengaku tidak mengetahui keberadaan korban.

Lantaran penasaran, keluarga korban sempat mencari ke setiap ruangan rumah Budiansyah. Akan tetapi hasilnya tetap nihil.

Untuk menutupi perbuatannya, pria berusia 26 tahun ikut mencari korban bersama warga, layaknya orang tak bersalah.

"Waktu hari Minggu pas anak saya hilang, dia (Budiansyah) sempat saya tanya, tapi ngakunya enggak tahu. Terus dia ikut nyari-nyari anak saya," kata Nuryanah kepada Liputan6.com, Bogor, Kamis (12/5/2016).

 

Pencarian terus dilakukan hinggga ke kebun kampung tetangga. Tak cukup di situ, warga menguras dua empang. Karena keluarga korban curiga LN menghilang tenggelam di empang yang berada di belakang rumah Budiansyah.

Bahkan sekitar 20 paranormal atau cenayang pun dilibatkan untuk mencari keberadaan LN, anak pasangan Ahmad Samiran dengan Nuryanah.

"Orang pintar dari berbagai kecamatan di Bogor hingga Garut, sempat diminta bantuan mencari cucu saya yang hilang," kata nenek bocah LN, Rukiyah.

Sebagian besar paranormal menyebutkan, korban masih berada di dalam rumah Budiansyah. "Jawabannya semua hampir sama, cucu saya ada di dalam rumah, tapi ada di tempat gelap dan tersembunyi," kata Rukiyah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penemuan Jasad Korban

Setelah menghilang selama lebih dari 30 jam, LN akhirnya ditemukan seorang warga pada Senin 9 Mei 2016 sekitar pukul 19.00 WIB. Bocah malang itu ditemukan dalam keadaan meninggal terbungkus kain selimut di teras belakang rumah Budiansyah.

Melihat kondisi korban yang mengenaskan, keluarga menjadi shock. Apalagi, di kepala dan bagian kemaluan korban ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Karena kematiannya dianggap tidak wajar, keluarga melaporkan kejadian tak lazim tersebut ke Mapolsek Cibungbulang.

Sejumlah saksi, termasuk Budiansyah dimintai keterangan. Karena saat detik-detik terakhir korban menghilang masih berada di rumah Budiansyah.

Pelaku berkelit saat dimintai keterangan tim penyidik. Polisi tak kehilangan akal. Anjing pelacak dikerahkan untuk mengetahui jejak kejahatan pelaku menyembunyikan korban sebelum dibuang. Endusan anjing itu mengarah kepada rumah Budiansyah.

"Anjing pelacak terus berkeliling di sekitar rumah pelaku. Saat diinterogasi, pelaku terus berkelit, bilang tidak tahu apa-apa," kata Kapolsek Cibungbulang Komisaris Polisi Roni Mardiyatun.

Meski pelaku terus berkelit, polisi menempuh cara lain. Psikolog dihadirkan untuk menggali keterangan Budiansyah.

"Kami lakukan cara menyentuh hatinya. Dan bilang kalau memang berbuat dan mengakui, dosanya akan ringan. Setelah itu dia baru mengaku," ucap Roni.

Dari pengakuan tersebut, Budiansyah menyatakan sebelum membunuh korban, sempat memperkosa bocah itu sebanyak dua kali. Setelah itu, Budiansyah membekap korban dengan selimut hingga sang bocah mengembuskan napas terakhir.

Jasad bocah LN kemudian dibungkus dengan selimut. Pelaku meletakkan mayat korban di dalam lemari pakaian.

Keesokan harinya, pelaku membuang mayat bocah malang itu di halaman belakang rumah korban, setelah korban disembunyikan dalam lemari sekitar 30 jam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.