Sukses

Demo Sopir Angkot di Bogor Diwarnai Perusakan dan Perampasan

Tindakan para sopir mengarah pada tindak kriminal.

Liputan6.com, Bogor - Puluhan sopir melakukan aksi sweeping angkutan kota (angkot) di beberapa ruas Jalan Kota Bogor. Mereka bahkan merusak kaca mobil tersebut.

Aksi demo yang terjadi sejak Rabu dan Kamis ini, puluhan sopir itu memburu angkot berwarna hijau yang masih beroperasi. Beberapa orang dari mereka mengadang dan menaiki badan angkot hingga memaksa penumpang keluar dari kendaraan.

Bahkan, salah satu dari mereka tak segan memukul dan menendang kaca depan mobil hingga retak.

Tak hanya itu, ada pula oknum yang merampas uang setoran milik pengemudi angkot yang kedapatan beroperasi.

Wakil Ketua Organda Kota Bogor, Ronald mencatat, aksi demo sopir yang terjadi pada Rabu kemarin sebanyak 15 angkutan kota dilaporkan dirusak oleh oknum sopir yang ikut aksi unjuk rasa.

"Laporan yang kami terima, aksi sweeping Rabu kemarin ada 15 angkot dirusak, dan uang setoran milik seorang sopir angkot dicuri," kata Romald, Kamis (28/4/2016).

Organda, kata dia, sudah meminta pemilik angkot untuk melaporkan perusakan dan pencurian kepada pihak kepolisian.

"Ini sudah melanggar hukum. Nanti akan kami dampingi pemilik angkot untuk lapor ke polisi," ujarnya.

Ronald menilai, aksi demo menuntut dikembalikannya rute seperti semula diduga sudah ditunggangi. "Aksi ini bukan murni dari sopir angkot," ujarnya.

Apabila aksi tersebut tidak segera diselesaikan dikhawatirkan akan meluas dan terjadi tindakan anarkis.

"Kalau aksi demo lebih dari 3 hari, tidak menutup kemungkinan terjadi tindakan anarkis," kata dia.

Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta para sopir menggunakan cara-cara yang baik dalam melakukan kritik dan saran terhadap kebijakan pemerintah.

"Kalau sudah ada tindakan kekerasan, itu melanggar hukum. Adanya laporan perampasan uang setorannya, ini sudah enggak bener," kata Bima di hadapan pendemo.

Bukan hanya itu, aksi ini juga bukan hanya merugikan sopir dan pengusaha angkot, tapi juga menyebabkan penumpang terlantar dan ketakutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini