Sukses

Ahok: Pak Sutiyoso Bukan Geng Golf

Ahok menyebut, saat pemerintahan gubernur sebelum Jokowi, untuk dapat naik pangkat di DKI, seorang pejabat harus bergabung dalam Geng Golf.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok menguak keberadaan Geng Golf di kalangan pejabat Ibu Kota. Dia menyebut, pada era pemerintahan gubernur sebelum Jokowi, untuk dapat naik pangkat di DKI, seorang pejabat harus bergabung dalam Geng Golf.

Menyusul pernyataan Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pun bersuara. Dia mengakui jika dirinya kerap bermain golf dengan anak buahnya. Namun pria yang karib disapa Bang Yos itu menyatakan, hal tersebut hanya sebatas pendekatan gaya kepemimpinan.

Namun begitu, Ahok mengklarifikasi, pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala BIN itu bukanlah bagian dari geng tersebut.

"Iya memang dulu isunya begitu (ada Geng Golf), tapi bukan pasti Pak Sutiyoso," kata Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Sebelumnya, Bang Yos mengaku kecewa dengan pernyataan Ahok yang menyebutnya bagian dari Geng Golf. Terkait kekecewaan Bang Yos, menurut Ahok, itu hanya salah paham saja.

"Ada salah paham di situ. Ya itu kan cuma isu," tutur Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, sejak awal polemik tentang Geng Golf ini adalah buatannya sendiri. Ia menambahkan, hanya mantan Walikota Jakarta Utata Rustam Effendi, sisa Geng Golf yang masih bertahan.

"Sekarang tinggal si Rustam kok. Dia bagian main golf. Istilah saya saja yang pakai geng," tandas Ahok.‎

Bang Yos sebelumnya mengakui jika dirinya kerap bermain golf dengan anak buahnya. Namun, dia menegaskan hal itu semata hanya untuk lebih dekat dengan para jajarannya di pemerintahan.

"Saya dulu golf itu karena saya ingin golf dengan anak buah kan, biasa yang main tenis saya ajak main tenis, yang biasa main voli saya ajak main voli. Yang biasa golf saya ajak," kata Bang Yos pada Selasa 26 April 2016.

"Itu semata-mata karena pendekatan gaya kepemimpinan, itu kan olahraga golf bukan ditabukan," tambah dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini