Sukses

Lapor Anak Jadi Korban Kejahatan, Warga Ini Malah Dimaki Polisi

Oknum polisi itu sempat meminta wartawan untuk menghapus gambar terkait ketegangan yang terjadi antara dia dan warga yang melapor.

Liputan6.com, Jakarta Niat melaporkan dugaan kekerasan seksual yang menimpa anaknya ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Tangerang, Er (40) malah dimaki-maki oknum petugas PPA.

Maksud awalnya, Er datang ke Unit PPA untuk melaporkan dugaan kekerasan seksual yang diduga dilakukan pelatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kabupaten Tangerang, Rabu (30/3/2016). Bukannya ditanggapi serius, penyidik yang menerima aduan Er malah memaki dengan perkataan kasar.

"Saya datang ke sini dengan tujuan baik, tapi malah dicaci-maki oleh petugas di dalam ruangan. Malah, mereka bilang saya bawa banyak setan," kata Er kepada awak media dengan wajah tertunduk kesal, di Polresta Tangerang, Rabu (30/3/2016).

Petugas yang mencaci maki Er juga meluapkan kemarahannya kepada sejumlah awak media yang melakukan peliputan. Bahkan penyidik berinisial TR tersebut memaksa sejumlah wartawan untuk menghapus gambar hasil peliputan.

"Dia (petugas) sempat bersitegang saat temen-temen media meliput, dia juga maksa saya untuk menghapus gambar," ujar Bagus salah seorang wartawan televisi lokal.

Mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari polisi, Er kemudian meninggalkan Mapolresta Tangerang. Namun, anggota Provost mengejarnya dan meminta Er untuk melanjutkan laporan tersebut.

"Ayo Pak, silakan buat laporannya dulu. Mari, saya dampingi," ujar seorang petugas polisi tersebut.

Kapolres Minta Maaf

Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema meminta maaf atas tindakan arogan yang dilakukan bawahannya kepada masyarakat.

"Saya atas nama Satreskrim sekaligus Kapolresta Tangerang, minta maaf apabila ada sikap anggota saya yang tidak berkenan," kata Irman saat dimintai konfirmasi terkait peristiwa tersebut, beberapa saat setelah kejadian.

Irman menjelaskan, kejadian yang dialami pelapor dan awak media dengan Bripka TR hanyalah sebuah salah paham, sehingga membuat tidak nyaman si pelapor terhadap perlakuan polisi tersebut.

Meski demikian, Irman Sugema berjanji pihaknya akan menyelesaikan kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa anak kandung Er tersebut.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.