Sukses

Soal Hambalang, Istana Minta Jokowi dan SBY Tak Dikaitkan

Kunjungan Jokowi ke Hambalang, sudah digagas jauh sebelum adanya tour de java SBY.

Liputan6.com, Jakarta - Istana membantah jika blusukan Presiden Jokowi ke proyek pembangunan wisma atlet Hambalang merupakan sindiran untuk Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Menurut Juru Bicara Presiden Johan Budi SP rencana sidak itu, murni merupakan upaya Jokowi untuk menyelamatkan aset negara yang terbengkalai. Selain itu blusukan Jokowi ke Hambalang, kata dia, telah direncanakan sebelum SBY konsolidasi keliling pulau Jawa.

"Kunjungan itu semata concern presiden terkait upaya menyelamatkan aset negara. Kedua, kunjungan itu sudah digagas jauh sebelum adanya Tour de Java, sebelum kunjungan kemarin itu," kata Johan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/3/2016).

Menurut Johan, 2 minggu sebelum Jokowi sidak, dia meminta Menpora untuk mencari tahu situasi terkini proyek Hambalang.


Kunjungan Jokowi ke Hambalang, kata Johan, karena fokus pemerintah saat ini salah satunya menginginkan percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur. Karena itu, tidak hanya mengunjungi pembangunan proyek yang telah menghabiskan Rp 2,7 triliun itu, namun Jokowi juga selama ini kerap blusukan meninjau pembangunan jalan tol dan waduk di berbagai daerah.

"Kunjungan ke Hambalang itu merupakan akselerasi itu sendiri. Beberapa waktu lalu kan tidak hanya mengunjungi bangunan di Hambalang tapi jalan tol dan lain-lain sebagainya. Jadi tidak ada kaitannya dengan apa yang dilakukan Pak SBY," ucap dia.

Johan juga mengatakan Jokowi menerima kritikan SBY yang mengatakan pemerintah banyak menghamburkan uang untuk pembangunan infrastruktur di tengah kelesuan ekonomi ini sebagai masukan.

"Masukan itu akan dilihat sebagai sebuah masukan oleh Presiden apakah akan bisa ditindaklanjuti atau tidak, itu akan dilihat situasi dan kondisi yang sedang dilakukan pemerintah saat ini," ucap dia.

Johan pun menganggap, penyampaian kritik terhadap Jokowi sebagai hal yang wajar dan tidak perlu dilebih-lebihkan.

‎"Jadi sah-sah saja memberikan masukan apalagi dari sebuah partai besar bernama Demokrat. Namun sekali lagi jangan dikait-kaitkan apa yang dilakukan Presiden ke Hambalang itu sebagai bagian dari mengomentari kritik SBY," pungkas Johan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.