Sukses

Warga Kolong Tol Wiyoto Wiyono Geruduk Kantor Ahok Tolak Digusur

Saripah meminta Ahok memikirkan kembali rencana penggusuran.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan warga yang tinggal di kolong Tol Wiyoto Wiyono, Pluit, Jakarta Utara mendatangi Balai Kota Jakarta. Mereka menolak rencana pemprov DKI Jakarta yang akan menggusur tempat tinggal mereka.

Para warga yang berasal dari 8 RW, yaitu 005, 010, 011, 012, 013, 014, 015, dan 016 ini membawa berbagai tulisan bernada penolakan. Mereka tidak terima digusur begitu saja karena merasa sudah tinggal sangat lama dan memiliki KTP DKI Jakarta.

Seorang warga, Saripah (55) mengatakan, dia mendapat surat pemberitahuan dari petugas Satpol PP untuk segera mengosongkan tempat tinggal mereka. Dia tidak mengerti apa alasannya bersama warga lainnya digusur karena sudah tinggal puluhan tahun di lokasi itu.

"Saya sudah tinggal 45 tahun di sana. Kami ini bukan seperti Kalijodo, kami punya usaha mengumpulkan botol plastik," kata Saripah di Balai Kota, Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Saripah meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memikirkan kembali rencana itu. Mengingat banyak anak-anak mereka yang masih sekolah. Belum lagi mereka tidak diberi tahu kompensasi apa yang didapat, seperti rumah susun layaknya penertiban lainnya.

"Tadinya mau digusur Senin kemarin, tapi enggak jadi enggak tahu kenapa. Tolong Pak, anak saya 2 tahun lagi lulus. Kalau digusur bagaimana anak saya," imbuh dia.

Koordinator aksi Rio Ayudhia Putra mengatakan, warga juga akan meminta PDIP sebagai partai yang mengusung Ahok untuk bertanggung jawab atas penertiban ini. Mereka meminta PDIP mendorong Ahok menyediakan rusun yang layak sebagai kompensasi dari penertiban ini.

"PDIP sebagai partai politik yang telah mengusung Ahok selama ini secara politik harus ikut bertanggung jawab kepada ribuan rakyat miskin yang telah dan akan menjadi korban penggusuran di Jakarta. PDIP sebenarnya memiliki kekuatan untuk membela rayat kecil melalui DPRD, seperti jargonnya Partai Pembela Wong Cilik," jelas Rio.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.