Sukses

Bentuk Majelis Islah dari Balik Bui, SDA Dijenguk Djan Faridz

Surat pembentukan Tim Majelis Islah itu dibuat SDA dari dalam Rutan Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Eks Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) mengeluarkan surat keputusan bagi kader PPP untuk membentuk Tim Majelis Islah.

Majelis Islah itu dibentuk atas problem dualisme kepengurusan PPP. Surat pembentukan itu dibuat SDA dari dalam Rutan Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan.

SDA sendiri saat ini tengah menjalani hukuman atas kasus korupsi ‎penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama.

Pascasurat dari SDA itu, Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz hari ini menjenguk SDA. Djan mengaku kedatangannya hanya untuk mengetahui kesehatan SDA yang dikabarkan tengah sakit.

"‎Mau melihat kesehatan Pak SDA saja. Ini mau nengok beliau, mau lihat kesehatan saja (kemarin dirawat di RSPAD)," ujar Djan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Saat ditanya mengenai islah atau perdamaian antara kubunya dengan kubu Romahurmuziy, Djan enggan berkomentar banyak. Dia mengatakan, sudah ada Tim Majelis Islah yang sudah dibentuk.

‎"Karena islah wajib hukumnya," ucap dia.

Begitupun ketika didesak mengenai SK pembentukan Tim Majelis Islah oleh SDA, Djan enggan membeberkan lebih jauh.

"Tidak tahu saya, belum dengar. Baru pulang umroh. (Saya datang) Cuma nengok kesehatan Pak SDA saja. Itu saja," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Majelis Islah

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengeluarkan Surat Keputusan perpanjangan kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar Bandung 2009. Muktamar Bandung itu menghasilkan Suryadharma Ali (SDA) sebagai Ketua Umum.

SDA yang tengah menjalani hukuman atas kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji di Rutan Pomdam Jaya Guntur langsung meresponnya. SDA melalui surat keputusan memerintahkan kader PPP untuk membentuk Tim Majelis Islah. Pembentukan Majelis Islah tersebut dimaksudkan untuk menyelesaikan konflik internal PPP yang tak kunjung selesai.

Wakil Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Epyardi Asda mengungkapkan, tim ini dibentuk langsung SDA ketika berada di Rumah Tahanan Guntur, Jakarta. Saat itu Epyardi yang bermaksud menjenguk mendapatkan kepercayaan langsung dari SDA untuk menyampaikan kabar pembentukan Majelis Islah ini kepada kubu PPP hasil Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy atau Romi.

"Berdasarkan keputusan Pak Suryadharma Ali selaku Ketua Umum, maka beliau sudah mengeluarkan surat keputusan dibentuknya Majelis Islah," jelas Epyardi saat melakukan jumpa media di kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu 2 Maret 2016.

Majelis islah itu langsung diketuai SDA dan terdiri dari 15 anggota. Masing-masing kepengurusan hasil muktamar, yaitu Bandung, Jakarta, dan Surabaya mempunyai hak untuk menempatkan 5 anggotanya masuk sebagai Tim Majelis Islah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.