Sukses

Saat Teror Sarinah, Pengusaha Dirampok dan Ditembak di Serpong

4 Pelaku memepet mobil korban. Mereka berbaju kaos dan tidak mengenakan penutup wajah.

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Seorang pengusaha ditembak dan ditusuk oleh perampok di kawasan elite Alam Sutera Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Kejadian bermula ketika Setio Bawono (50), bos perusahaan yang bergerak di bidang pembasmi rayap bersama stafnya, Novi Sartini (37), tengah mengambil uang Rp 60 juta di Bank BCA di Pasar Segar Graha Raya Bintaro, Tangerang Selatan.

Usai mengambil uang, keduanya mengendarai mobil Hilux hitam dengan nomor polisi B 9207 NAK, menuju arah Alam Sutera.

Tanpa disadari, keduanya diikuti 4 pelaku yang mengendarai dua motor. "Ada 4 orang pakai 2 motor, pakai kaos dan tidak memakai penutup wajah. Mereka mepet ke mobil, katanya ban bocor," ujar Novi, Kamis (14/1/2016).

Benar saja, ban mobil bocor seperti ditusuk benda tajam. Lalu Setio turun dan pelaku mencoba merampas tas yang dipegang korban. Keduanya pun terlibat baku hantam.

"Bapak lalu melempar tas ke saya, tapi dia masih berkelahi," ujar Novi. Setio kemudian ditusuk oleh pelaku lainnya dibagian punggung dan lengan.

Tak sampai di situ, Novi pun melihat lengan kiri bosnya ditembak oleh satu pelaku. Setio pun berteriak 'rampok, rampok' untuk memancing perhatian warga.

Akhirnya beberapa warga dan satpam Kampus Binus menolong korban. Hingga akhirnya pelaku langsung kabur melarikan diri ke arah Mal Living Word atau Jalan Raya Serpong.

Tak berapa lama, petugas kepolisian dari Polsek Serpong datang ke tempat kejadian perampokan. Mereka langsung meminta keterangan saksi dan juga membantu Novi mengganti ban mobil yang digembos pelaku.

"Hingga kini kami terus kembangkan kasus untuk mencari tahu pelaku. Masih terus kami kejar," pungkas Kapolsek Serpong, Kompol Sylvester.

Uang tunai Rp 60 juta berhasil diselamatkan Novi. Sementara korban Setio langsung dilarikan ke Rumah Sakit Omni yang tak jauh dari lokasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini