Sukses

Haedar: Muhammadiyah-PDIP Bertemu dalam Pemikiran Bung Karno

Muhammadiyah dinilai sebagai salah satu kekuatan Indonesia yang berperan penting dalam sejarah perjuangan bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - DPP PDIP menyambangi gedung PP Muhammadiyah di Jakarta Pusat. Dalam kunjungan itu, PDIP mengundang Pimpinan PP Muhamadiyah untuk hadir dalam Rakernas I PDIP sekaligus menyosialisasikan materi terkait Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB).

PDIP menilai Muhammadiyah merupakan salah satu kekuatan bangsa Indonesia yang berperan penting dalam sejarah perjuangan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Terlebih Bung Karno juga kader dan pernah menjadi Pengurus Muhammadiyah di Bengkulu.

Muhammadiyah diajak untuk bersama-sama merekonstruksi sistem bernegara Indonesia kembali seperti maksud para pendiri bangsa.

"PDIP menilai saat ini bangsa Indonesia tidak lagi memiliki visi haluan negara karena Garis-garis Besar Haluan Negar (GBHN) sudah dihilangkan sebagai dokumen road map pembangunan semesta berencana bangsa Indonesia seperti era 1960," ujar Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah di Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan, tema Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB) bukan hal yang mudah dipahami dan dijelaskan. Sehingga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengarahkan kepada kader untuk gelar pertemuan berbagai komponen bangsa dalam upaya mengembalikan sesuatu yang hilang dari sejarah berbangsa ini.

Atas ajakan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik rencana rakernas PDIP. Dia mengapresiasi tema rakernas karena sesuai dengan sikap lembaganya yang menilai Indonesia perlu memiliki PNSB dan GBHN.

"PP ‎Muhammadiyah menyambut kehadiran unsur DPP PDIP ini. Kami punya hubungan strategis dengan PDIP karena nyambung, sama-sama bertemu pada titik pemikiran Bung Karno," jelas Haedar.

Haedar mengatakan, Muhammadiyah siap memberi sumbang saran pemikiran terhadap PDIP jika ingin melakukan kajian akademis agar Indonesia memiliki PNSB dan GBHN. Hal itu dapat dilakukan melalui amandemen UUD 1945.

"Kami merasakan ada sesuatu yang hilang dalam perkembangan politik Indonesia setelah era reformasi meskipun ada juga sejumlah hal yang positif," kata Haedar.

Dalam kunjungan itu, jajaran DPP PDIP yang hadir adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Hamka Haq, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang DH, dan Anggota DPR Erwin Moeslimin Singajuru dan Falah Amru.

Sementara dari PP Muhammadiyah, hadir Ketua Umum Haedar Nashir, Abdul Mu'ti, Muhadjir Effendy,‎ Busyro Muqoddas, Dadang Kahmad, dan Suyatno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.