Sukses

Bacakan Pledoi, SDA Ungkap Rencana Lengkapi Fasilitas Jemaah Haji

Salah satunya rencana pembelian pesawat khusus jemaah haji Indonesia yang dapat mengangkut 800 penumpang.

Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji di Kementerian Agama tahun 2011-2013, Suryadharma Ali menyampaikan sejumlah hal terkait prestasinya saat menjabat sebagai Menteri Agama.

Dalam nota pembelaan atau pledoi itu, salah satu prestasi yang disampaikan pria yang akrab disapa SDA itu adalah mengenai rencana pembelian pesawat khusus jemaah haji Indonesia yang dapat mengangkut 800 penumpang.

"Kami juga memiliki rencana untuk beli pesawat Airbus A380 yang bisa memuat jemaah dalam kelas ekonomi 800 orang. Kalau A380 kita miliki maka jemaah haji tinggal di Saudi Arabia yang 41 hari rata-rata tiap tahun bisa diperpendek menjadi 30 hari dan penggunaan pesawat itu lebih ekonomis dibandingkan pesawat lain," ujar Suryadharma Ali di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (4/1/2015).

Namun rencana ini, lanjut SDA, masih terkendala dengan kondisi bandara di Indonesia.

"Tapi Kami miliki hambatan bandara Indonesia belum memiliki kemampuan untuk dilandasi A380 karena lebar landasan belum sesuai dengan lebar sayap. Ini masih butuh waktu," kata dia.

Selain program itu, saat menjabat Menteri Agama ia berniat membangun pemondokan khusus jemaah haji Indonesia di Mekah.

"Pengusaha nasional sudah siap untuk membangun di sana dan untuk pembangunan itu nggak perlu satu rupiah pun dari APBN maupun BPIH. Ini belum terlaksana," imbuh SDA.

Sementara program ketiga dari Kementeriannya yang belum terlaksana, kata SDA, adalah rencana pembangunan 150 masjid per tahun di Tanah Air yang menggunakan dana abadi umat.

"Ada Rp 2,7 triliun, dengan hasil manfaat 6 persen dari Rp 2,7 triliun, maka akan kita dapatkan Rp 162 miliar. Dari itu kalau dibangun untuk pembangunan masjid, rata-rata Rp 1 miliar per masjid yang bisa dibangun 150-160 masjid per tahun. Ini juga belum terlaksana," jelas SDA.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini