Sukses

PDIP: Kocok Ulang Pimpinan DPR Bukan Cari Kekuasaan

Memikirkan kinerja lembaga DPR agar dapat berjalan lebih baik dan mampu bersinergi dengan program pemerintahan lebih penting.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Golkar Setya Novanto telah mengundurkan diri menjadi Ketua DPR. Kursi itu pun diserahkan kepada Ade Komaruddin, rekan separtainya. Namun, pergantian itu belum disampaikan dalam rapat Paripurna DPR. Hal ini pun menimbulkan wacana untuk dilakukan kocok ulang.

Wacana itu pun diamini oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Meski demikian, partai berlambang banteng bermoncong putih itu menegaskan hal ini bukan demi kekuasaan.

"Kocok ulang harus dilihat dalam konteks untuk semata-mata meningkatkan kinerja kelembagaan bukan mengejar kekuasaan," ujar Rahmat N Hamka di Jakarta, Selasa 22 Desember 2015.

Menurut dia, memikirkan kinerja lembaga DPR agar dapat berjalan lebih baik dan mampu bersinergi dengan program pemerintahan lebih penting. Dia pun yakin wacana itu didukung banyak kalangan.


"Saya pikir wajar saja wacana kocok ulang itu muncul dan didukung oleh banyak kalangan," kata dia.

Politikus PDIP lainnya, Arteria Dahlan mengaku menghormati pandangan banyak pihak akan wacana tersebut. Dia pun meminta hal ini jangan menjadikan polemik baru di DPR.

"Yang paling penting, mutlak dan segera harus dilakukan DPR, selaku institusi dan para anggotanya adalah memulihkan kembali harkat, martabat dan kehormatan dewan itu sendiri. Bukan dengan menghadirkan polemik baru yang cenderung memberi kesan di masyarakat, di mana adanya perebutan kekuasaan pada tatanan elite," ujar Arteria.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.