Sukses

Menko Puan: Banjir Jangan Sampai Tak Bisa Diatasi

Setelah dilanda kemarau panjang, Indonesia mulai memasuki musim penghujan. Apa respons Menko Puan dalam mengatasi banjir?

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, pemerintah harus segera cepat melakukan antisipasi terhadap musibah banjir. Apalagi, Indonesia sudah memasuki musim hujan.

"Mulai Desember sampai Maret akan turun hujan. Jangan sampai tidak bisa kami antisipasi. Kami harap Pemprov (Pemerintah Provinsi) dapat penguatan daya serap permukaan lahan wilayahnya. Jangan sampai biopori tersumbat sehingga banjir," ujar Puan di Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Puan meminta agar ada koordinasi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Kementerian Dalam Negeri, dan kepala daerah.‎ Koordinasi dilakukan, agar para stakeholder itu melakukan antisipasi dengan tepat dan benar.

"Sehingga jalannya air dari hulu ke hilir jangan sampai terhambat. Koordinasi agar antisipasi yang dapat menjadikan ancaman kemanusiaan," kata dia.

Politikus‎ PDI Perjuangan itu menjelaskan, BNPB sudah menyiapkan anggaran Rp 150 miliar untuk antisipasi banjir. Dirinya juga sudah menginstruksikan kepada stakeholder terkait untuk mengantisipasi musibah banjir.

"Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Kementerian PU (Pekerjaan Umum) Kemenpera, BMKG, BNPB, dan gubernur sudah punya peta rawan (bencana), riskan banjir ,dan tanah longsor. Saya minta rakor teknis dan kesiapan, SOP tanggap darurat," ucap Puan.

Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu meminta agar setiap pemerintah provinsi, maupun kabupaten/kota untuk mencari jalan keluar yang konkret terhadap permasalahan banjir yang mendera daerahnya.

"Kalau memang (musibah) yang lalu disebabkan oleh sampah, saya minta cari langkah pembersihan. Musim hujan akan masuk mulai Desember, dan akan ada titik yang lebih jelas soal hujan," ujar Puan. (Dry/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini