Sukses

Para Istri Legislator Gelar Bakti Sosial di 2 Daerah

Bakti sosial kali ini melibatkan 20 dokter umum, 1 dokter spesialis, 1 dokter spesialis penyakit dalam, 29 perawat dan 10 Apoteker.

Liputan6.com, Jakarta - Musibah kekeringan yang melanda beberapa daerah di Indonesia menimbulkan berbagai penyakit di masyarakat. Salah satunya infeksi salurah pernapasan atas (ISPA).

Melihat kondisi demikian Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR RI, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat untuk menggelar pengobatan gratis kepada masyarakat setempat di Desa Dringu, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.

"Sebenarnya ini termasuk dalam program bulanan PIA, karena kebetulan saat ini beberapa daerah terkena dampak kekeringan. Jadi kami menggelar bakti sosial ini di dua daerah, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kabupaten probolinggo, Jawa Timur," ungkap Ketua Umum PIA Deisti A.Novanto.

Ada beberapa alasaan PIA memilih Kabupaten Probolinggo, salah satunya karena daerah ini terkena musibah kekeringan dan terkena dampak erupsi anak Gunung Rinjani.

Atas masukan dari Bupati Probolinggo, Tantriana Hasan Aminuddin maka dipilihlah kabupaten yang identik dengan buah Manggur (mangga dan anggur) ini.

"Ya, ini merupakan wujud nyata kepedulian kami (PIA DPR RI) dalam membantu meringankan beban masyarakat miskin di Indonesia terutama dalam masalah kesehatan yang dirasa semakin mahal dan semakin sulit dari akses fasilitas kesehatan," jelas Deisti.

Dalam acara yang digelar di Kantor Kecamatan Dringu tersebut melibatkan 20 dokter umum, 1 dokter spesialis, 1 dokter spesialis penyakit dalam, 29 perawat, 10 Apoteker, 5 pembantu apoteker, 20 orang admin. Selain itu PIA juga menyerahkan bantuan berupa beras kepada para lansia di daerah tersebut.

"Kami berharap kegiatan pengobatan gratis ini tidak berhenti sampai di sini," imbuh Wakil Ketua PIA, Grace Fadli Zon. (Dms/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.