Sukses

Selain Rumah Denni, Warga Juga Tembok 2 Akses di Bukit Mas

Sebagian warga merasa terganggu dengan keberadaan rumah Denni yang menghadap ke Jalan Cakra Negara di dalam kompleks.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan warga berkumpul di ujung Jalan Cakra Negara, Kompleks Bukit Mas, Bintaro, Jakarta Selatan. Massa yang mengatasnamakan diri sebagai Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM) itu berkumpul di depan rumah milik Denni Akung (41). Mereka menunggu awak media yang hendak meliput penembokan akses rumah Denni.

Terdapat konflik warga di kompleks yang pernah dihuni ustaz kondang, almarhum Jefri Al Bukhori alias Uje itu. ‎Sebagian warga merasa terganggu dengan keberadaan rumah Denni yang menghadap ke Jalan Cakra Negara di dalam kompleks. Padahal menurut warga, rumah tersebut berada di luar kompleks Bukit Mas dan seharusnya menghadap ke luar atau ke Jalan Mawar.

‎"Kita tak permasalahkan tanah di dalam kompleks. Tapi kita permasalahkan tanah di luar kompleks. Dia bongkar tembok pembatas kita," ujar salah satu perwakilan WPPBM, Rena Mulyana di kompleks Bukit Mas, Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015).

Warga mengaku tak mempermasalahkan pembangunan rumah tersebut yang saat itu masih milik Heru. Sebab rumah itu berada di lahan di luar kompleks. Permasalahan muncul ketika pagar atau panel pembatas kompleks dijebol dan rumah tersebut dihadapkan ke Jalan Cakra Negara.

Warga kemudian menembok akses rumah yang kini sudah dibeli Denni dan istrinya Ade. Tembok setinggi 2 meter itu hampir menutupi seluruh halaman rumah Denni. Hanya disisakan lubang seukuran badan orang dewasa sebagai akses keluar masuk penghuni rumah. Sementara kendaraan mereka terjebak di dalam.

"Pas kita tembokin juga kita udah tunggu 6 jam. Kita hubungi pemilik rumah tapi tak menyahut. Kita Assalamualaikum 3 kali tidak ada jawaban," tutur Rena.

Namun ternyata tak hanya rumah Denni yang dibeton oleh WPPBM. Ada 2 tempat lagi yang ditutup aksesnya oleh sebagian warga lantaran dianggap menyalahi aturan dan berpotensi mengganggu keamanan penghuni kompleks Bukit Mas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diduga Town House

Diduga Town House

‎Puluhan warga yang semula berada di depan rumah Denni itu kemudian mengajak awak media menuju RT 002/RW 015 Bukit Mas. Massa WPPBM itu menunjukkan dinding beton yang dibangun di depan pintu gerbang. Sebuah halaman tertulis 'Ditutup Warga Peduli Bukit Mas'.

Berdasarkan informasi yang Liputan6.com himpun, lahan tersebut berada di luar batas kompleks Bukit Mas. Pintu gerbang yang saat ini ditutup warga itu diduga dibuat untuk akses lahan tersebut menuju kompleks Bukit Mas. Diduga lahan itu akan dibangun town house.

"Ini sebenarnya sudah ada batasnya, tapi dijebol sama yang punya lahan untuk akses. Kami menduga ini akan dibuat semacam town house. Jadi semacam cluster di dalam cluster," ucap Rena.

Namun Rena tak tahu persis siapa pemilik lahan tersebut. "Informasi awal itu punya perorangan, namanya Jafar. Kemudian dijual ke Farid. Nah pas disoal sama warga, kembali diserahkan ke Jafar," tutur dia.

Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat beberapa fondasi dan tiang dari beton menjulang di lahan yang tertutup dinding pembatas itu. Diduga, lahan tersebut akan dibangun permukiman yang nantinya akan disambungkan aksesnya ke kompleks Bukit Mas.

3 dari 3 halaman

Tembok Ketiga

Tembok Ketiga

Rupanya aksi warga WPPBM ini tak hanya sampai disitu. Mereka juga menembok salah satu akses lahan yang lokasinya tidak jauh dari gerbang utama kompleks Bukit Mas.

"Ini juga awalnya ada rumah menghadap ke belakang. Soalnya sudah kita batasi dengan panel pembatas kompleks. Kemudian lahannya dijual ke orang lain, dan dijebol panelnya untuk akses mereka," ucap Rena lagi.

Warga khawatir lokasi tersebut akan mengganggu kenyamanan penghuni kompleks Bukit Mas. Sebab lahan itu berada di luar kompleks dan tiba-tiba membuka akses ke Jalan Cakra Negara yang berada di dalam a‎rea Bukit Mas. Warga juga merasa tidak pernah memberi izin pembukaan akses itu.

"Kami khawatir ini nanti akan menjadi konflik seperti di rumahnya Denni," tandas dia.

Kabar konflik di Kompleks Bukit Mas ini mencuat saat foto sebuah rumah ditutup dengan pagar oleh warga beredar di media sosial, Minggu 1 November 2015. Rumah milik Denni Akung itu dianggap menyalahi aturan.

Menurut warga, rumah Denni Akung berada di luar kompleks dan seharusnya menghadap ke Jalan Mawar. Namun ternyata, rumah tersebut menghadap ke Jalan Cakra Negara yang berada di dalam kompleks. Sehingga rumah berlantai 2 itu seolah-olah menjadi bagian dari kompleks Bukit Mas, Bintaro. (Ali/Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini