Sukses

Aksi Pesawat Canggih Australia Padamkan Api di Sumsel

6 Kali sehari puluhan ribu liter air ditembakkan dari atas pesawat itu.

Liputan6.com, Palembang - Australia menurunkan pesawat Lockheed L100-30 Airtanker atau Hercules C130 Bomber 132 canggihnya untuk memadamkan kebakaran di kawasan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. 6 Kali sehari puluhan ribu liter air ditembakkan dari atas pesawat itu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menyatakan, tidak akan ada tambahan titik panas atau hotspot di kawasan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Willem sempat mengecek pesawat Hercules milik Australia itu.

"Saya melihat secara langsung pesawat dalam tugas pemadaman kebakaran. Dalam pelaksanaan water boombing, titik hotspot sangat fluktuatif. Namun yang jelas hotspot tidak berkembang, termasuk asapnya," tutur Willem kepada Liputan6.com di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (16/10/2015).

"Saya juga mendengar langsung situasi dari kapten dan kru yang dilaporkan ke kita. Ada kebakaran baru yang merambat karena angin kencang. Untuk mengantisipasi biar tidak merambat, pesawat ini menyirami lahan yang belum terbakar," papar dia.

Karena jarak pandang yang baik, pesawat Hercules ini mampu melakukan water boombing sebanyak 6 kali dengan total air yang disiramkan sebanyak 90 ribu liter ton. Pengeboman dilakukan mulai dari pukul 08.00 WIB hingga sore hari. Untuk pengisian air sendiri, hanya membutuhkan waktu sekitar 12 menit.

6 Kali sehari puluhan ribu liter air ditembakkan dari atas pesawat itu. (Nefri Inge/Liputan6.com)

Sebelum terbang, pesawat Thor akan dipandu oleh spoter yang sudah memastikan kondisi dan lokasi water boombing.

Pemadaman juga menggunakan penyemaian bahan kimia yang ramah lingkungan. Tidak hanya mengurangi kebakaran lahan, namun juga mampu menekan jumlah asap.

"Kalau pakai bahan kimia ramah lingkungan itu, tidak hanya apinya yang mudah padam tapi asapnya juga lebih sedikit. Beda lagi dengan hanya dipadamkan menggunakan air saja, apinya padam, tapi asapnya tetap banyak," tutur dia.

Sementara itu Manager Emergency Responsting Team Leader Australia Ben Mellington mengaku, pada hari pertama penerbangan ke Air Sugihan Kabupaten OKI, pesawat Thor memang mengalami sedikit mengalami kendala. Hal ini karena jarak pandang yang rendah.

"Sangat sulit untuk terbang dengan jarak pandang yang rendah, apalagi kabut asap ke arah Air Sugihan itu sangat pekat. Tapi kita terus berusaha semampu mungkin untuk terbang dan melakukan water boombing," ucap Ben.

Tanker 123 untuk mengontrol keluarnya air saat water bombing. 3 Tabung di tanker 132 berfungsi untuk menekan air keluar dengan jumlah yang ditentukan. (Nefri Inge/Liputan6.com)

8 Helikopter

Kepala BNPB Willem Rampangilei menuturkan, untuk pemadaman kebakaran di 7 provinsi se-Indonesia, pemerintah bersama dengan tiga negara yang membantu mengerahkan 8 unit helikopter dan 4 fixed wings.

Armada-armada itu berasal, yakni 7 unit helikopter dan 2 fixed wings air tractor dari Indonesia. 1 Unit pesawat Hercules dari Australia, 1 unit fixed wings Pelikan dari Malaysia, dan 1 unit Helikopter Chinooks dari Singapore.

Selain itu ada 4 unit pesawat yang dioperasikan untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Namun dari ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui, potensi awan masih minim, sehingga tidak cukup disemai.

"Kita standby 8 heli tapi selalu ada 1 pesawat yang maintenance atau pilotnya yang memang sedang off. Itu sudah aturan penerbangan," pungkas Willem. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini