Sukses

Setjen DPR Tidak Akan Copot Karpet Merah di Gedung Parlemen

"Kalau sebentar-sebentar dicopot dan dipasang kan repot."

Liputan6.com, Jakarta - Kesekretariatan Jenderal DPR menyatakan tidak menerima surat dari Setjen MPR terkait karpet merah khusus untuk pimpinan DPR yang berada di depan pintu masuk Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen hingga ke depan lift khusus pimpinan MPR/DPR/DPD.

"Surat apa, wong kita biasa komunikasi via telepon, kok pakai surat menyurat," kata Sekjen DPR Winantuningtyastiti saat dihubungi di Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Perempuan yang biasa disapa Bu Win ini pun mengungkapkan alasan adanya karpet merah di DPR. Menurut dia, DPR sering menerima tamu penting. Maka dari itu menurutnya, karpet merah tersebut tetap akan terpasang.

"Kalau sebentar-sebentar dicopot dan dipasang kan repot, enggak efisien. Kita hargai kalau yang lain ada yang protes. Tapi DPR kita sekarang ini sangat dihormati dan dihargai. Makanya tamu penting datang berturut turut, sebelumnya enggak ada yang seperti ini. Didukung dong," tandas Bu Win.

Permintaan pencopotan karpet itu disampaikan lewat surat dari Sekretariat Jenderal MPR RI, Nomor B-2321/HM.03.01/B-II/SetjenMPR/09/2015, tertanggal Rabu 2 September 201 dan ditandatangani oleh Sekjen MPR Eddie Siregar dan ditujukan untuk Sekjen DPR.

Dalam surat tersebut, pihak MPR meminta penyelesaian soal lift dan karpet merah.‎ Sehubungan dengan itu, pimpinan MPR meminta agar tidak ada lagi pemblokiran lift untuk pimpinan dengan dalih apa pun dan mencabut pemasangan karpet di lobi Nusantara III, kecuali kalau ketika ada tamu setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan.

Soal lift di Gedung Nusantara III DPR yang digunakan untuk pimpinan MPR, DPR, dan DPD diblok dan dikunci, hal itu terjadi sejak Perdana Menteri Timor Leste Rui de Maria Araujo berkunjung untuk menemui pimpinan DPR pada 26 Agustus 2015 yang lalu.‎

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang atau Oso mengkritik keras karpet merah khusus untuk Pimpinan DPR yang berada di depan pintu masuk Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen hingga ke depan lift khusus Pimpinan DPR dengan menyebutnya 'gila' hormat.

Saat itu, Oesman Sapta marah-marah lantaran tak bisa menggunakan lift khusus pimpinan karena dijaga Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

"Saya minta (karpet merah dan tali merah) itu dicabutlah, orang lewat jadi terganggu," kata Oesman Sapta di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 31 Agustus 2015.

Adapun fotokopi surat terkait karpet merah DPR itu belum lama ini diberikan pihak Humas MPR kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.