Sukses

SBY Tak Hadiri Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR

Jokowi berpidato menyampaikan laporan kinerja 8 lembaga negara.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato dalam sidang tahunan MPR, yang digelar di Ruang Rapat Paripurna Utama, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2015).
‎
Pantauan Liputan6.com, Presiden Joko Widodo beserta ibu Negara Iriana tiba dilokasi pada pukul 07.40 WIB. Setibanya di kompleks Parlemen, Jokowi dan Ibu Negara langsung menuju ke ruang VIP bersama dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Jokowi yang mengenakan jas dan peci hitam serta dasi merah, sementara Iriana berkebaya krem. Tidak lama setelah kedatangan Jokowi, beberapa menit  kemudian gilitan Wapres JK dan sang istri Mufidah Kalla datang ke kompleks parlemen.

Selain dihadiri para kepala lembaga negara anggota parlemen dan para menteri di Kabinet Kerja, acara juga dihadiri oleh para mantan Presiden dan Wakil Presiden. Mereka yang hadir di antaranya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden Habibie, mantan Wakil Presiden Tri Soetrisno, dan mantan Wakil Presiden ‎Boediono.

Di awal penyampaian pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi sempat menyapa para presiden dan wakil Presiden. Namun demikian, di antara jajaran mantan Presiden dan Wakil Presiden, tidak nampak sosok mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
‎
Dari agenda yang diterima Liputan6.com, Presiden Jokowi akan menyampaikan pidatonya pada pukul 08.25 WIB, yang sebelumnya sidang tahunan MPR itu akan dibuka Ketua MPR Zulkifli Hasan. Dalam pidato itu, Jokowi menyampaikan laporan kinerja 8 lembaga negara.

8 Lembaga negara itu adalah MPR, DPR, DPD, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY), dan Presiden.

Selanjutnya pada pukul 10.15 WIB, Jokowi berpidato kenegaraan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan Indonesia. Pidato itu akan disampaikan di depan sidang bersama DPR dan DPD RI.

Tak hanya itu, Jokowi juga akan menyampaikan pengantar atau keterangan pemerintah atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN 2016). Pidato itu disampaikan pada pukul 14.25 WIB pada Rapat Paripurna pembukaan masa sidang I DPR tahun sidang 2015-2016.

Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan, laporan yang disampaikan 8 lembaga negara itu bukan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban‎ (LPJ) kepada MPR. Melainkan MPR hanya memfasilitasi lembaga negara untuk memberikan laporan kepada rakyat.

‎"MPR hanya fasilitasi (8 lembaga negara) untuk menyampaikan pidato pada rakyat Indonesia, bukan pada MPR, apalagi pertanggungjawaban. Ini kita luruskan, jadi memfasilitasi 8 lembaga negara untuk menyampaikan laporan kepada rakyat," kata Zulkifli Hasan. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.